Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendengarkan curahan hati para peternak terkait Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kelompok Tani Ternak (KTT) Reyan Baru, Kecamatan Gerung, kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).dokter hewan kita di sini tanggap
"Kami dapat bantuan langsung dari dinas terkait, alhamdulilah dokter hewan kita di sini tanggap, kita panggil malam-malam untuk menyuntik bisa, alhamdullilah setelah disuntik sekarang sembuh. Total ada 327 alhamdulillah sembuh total," kata seorang peternak anggota KTT Reyan Baru, Lombok Barat, NTP pada Kamis.
Peternak mengungkap, selama 14 hari ternaknya terjangkit PMK yang ditandai turunnya nafsu makan, peternak juga jadi sulit makan.
"Sapi gak enak makan, kita juga gak enak makan," jawab peternak
Namun, berkat penanganan yang baik oleh dokter hewan yang berkeliling, semua ternak sudah sembuh.
"Dokter hewan, dokter Saiful Bahri keliling, maskot dia untuk mengawasi kami," ungkap peternak.
Baca juga: Wapres minta sapi terjangkit PMK jangan terdistribusi untuk kurban
Baca juga: Kementan-BNPB-PMI luncurkan Gerakan Disinfeksi Nasional cegah PMK
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Nasrullah yang hadir pada kunjungan itu mengatakan, pihaknya akan menvaksin sapi yang sehat karena sapi yang terjangkit dan sembuh, sudah punya kekebalan sendiri.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Nasrullah yang hadir pada kunjungan itu mengatakan, pihaknya akan menvaksin sapi yang sehat karena sapi yang terjangkit dan sembuh, sudah punya kekebalan sendiri.
Gubernur NTB Zulkieflimansyah mengungkap, provinsinya mendapat alokasi 20.000 vaksin PMK.
Sebagai informasi, perkembangan PMK per 28 Juni 2022 nasional, sebanyak 221 kabupaten/kota di 19 Provinsi telah terindikasi terdapat ternak yang terjangkit PMK, dengan ternak dalam kondisi sakit sebanyak 283.606 ekor, ternak sembuh sebanyak 91.555 ekor, dilakukan pemotongan bersyarat sebanyak 2.689 ekor, dan yang mati sebanyak 1.701 ekor.
Baca juga: Kementan nyatakan Lombok Tengah masuk sebagai daerah wabah PMK
Sebagai informasi, perkembangan PMK per 28 Juni 2022 nasional, sebanyak 221 kabupaten/kota di 19 Provinsi telah terindikasi terdapat ternak yang terjangkit PMK, dengan ternak dalam kondisi sakit sebanyak 283.606 ekor, ternak sembuh sebanyak 91.555 ekor, dilakukan pemotongan bersyarat sebanyak 2.689 ekor, dan yang mati sebanyak 1.701 ekor.
Baca juga: Kementan nyatakan Lombok Tengah masuk sebagai daerah wabah PMK
Baca juga: Pemerintah evaluasi rutin perkembangan penyakit mulut dan kuku hewan
Provinsi NTB merupakan wilayah yang terjangkit PMK nomor dua setelah Provinsi Jawa Timur dimana ternak yang terjangkit PMK sebanyak 115.478 ekor dan tingkat kesembuhan 21.096 ekor atau 18,2 persen.
Namun, NTB memiliki tingkat kesembuhan yang tinggi dimana ternak terjangkit PMK sebesar 45.738 ekor dan tingkat kesembuhan 24.284 ekor atau 53 persen. Untuk Kabupaten Lombok Barat sendiri, data per 28 Juni 2022 menyebutkan jumlah binatang ternak yang terkena PMK sebanyak 12.593 ekor, dan tingkat kesembuhan mencapai 6.441 ekor.
Terkait vaksin untuk mencegah PMK, telah tiba di Provinsi NTB sebanyak 2.400 dosis yang selanjutnya akan didistribusikan di kabupaten-kabupaten yang ternaknya paling banyak terkena PMK.
Hadir dalam peninjauan tersebut, Gubernur NTB Zulkieflimansyah, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Nasrullah, Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid, Kepala Dinas (Kadis) Peternakan provinsi NTB Aulia, dan Kadis Pertanian Lombok Barat Lalu Winengan.
Baca juga: Kementan sebut ada lima provinsi dengan kasus PMK tertinggi
Provinsi NTB merupakan wilayah yang terjangkit PMK nomor dua setelah Provinsi Jawa Timur dimana ternak yang terjangkit PMK sebanyak 115.478 ekor dan tingkat kesembuhan 21.096 ekor atau 18,2 persen.
Namun, NTB memiliki tingkat kesembuhan yang tinggi dimana ternak terjangkit PMK sebesar 45.738 ekor dan tingkat kesembuhan 24.284 ekor atau 53 persen. Untuk Kabupaten Lombok Barat sendiri, data per 28 Juni 2022 menyebutkan jumlah binatang ternak yang terkena PMK sebanyak 12.593 ekor, dan tingkat kesembuhan mencapai 6.441 ekor.
Terkait vaksin untuk mencegah PMK, telah tiba di Provinsi NTB sebanyak 2.400 dosis yang selanjutnya akan didistribusikan di kabupaten-kabupaten yang ternaknya paling banyak terkena PMK.
Hadir dalam peninjauan tersebut, Gubernur NTB Zulkieflimansyah, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Nasrullah, Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid, Kepala Dinas (Kadis) Peternakan provinsi NTB Aulia, dan Kadis Pertanian Lombok Barat Lalu Winengan.
Baca juga: Kementan sebut ada lima provinsi dengan kasus PMK tertinggi
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022