Kemenangan tersebut mengatur jadwal pertandingan yang menyenangkan bagi penonton dengan bertemu petenis Australia lainnya Nick Kyrgios yang dikenal temperamental dalam permainannya.
"Kami memiliki beberapa pertandingan hebat di banyak level kompetisi," kata Tsitsipas tentang Kyrgios, dikutip dari Reuters.
"Saya sangat menghormati cara dia bertarung ketika dia benar-benar menginginkannya."
Baca juga: Tsitsipas senang juara di lapangan rumput Mallorca
Baca juga: Nadal menuju babak ketiga Wimbledon usai atasi Berankis
Kyrgios mengalahkan Tsitsipas terakhir kali mereka bertemu di lapangan rumput pada babak kedua di Halle awal bulan ini.
Pada pertandingan babak kedua Wimbledon, Tsitsipas tidak menunjukkan kegelisahan yang membuatnya kehilangan satu set ketika melawan petenis kualifikasi Alexander Ritschard pada babak pertama, Selasa.
Dia secara konsisten unggul di beberapa reli baseline, mematahkan servis petenis Australia itu dua kali di masing-masing dari dua set pertama dan mengambil set ketiga ketika Thompson melakukan pukulan forehand yang panjang pada servisnya sendiri pada match point.
Thompson, yang berperingkat 76 dunia, tidak pernah mengalahkan petenis 10 besar di turnamen Grand Slam. Dia kecewa ketika wasit menolak protes, membuat lawannya mendapatkan break point pada gim ketujuh set kedua.
Baca juga: Djokovic melenggang ke babak ketiga Wimbledon usai tekuk Kokkinakis
Dia memukul bola dengan frustrasi ketika Tsitsipas merebut set itu sementara petenis berusia 23 tahun itu tetap tenang dengan kualitas tenisnya yang tinggi di bagian lain net.
"Saya sangat senang bisa melibatkan penonton dan itu mendorong saya," kata Tsitsipas.
Atap yang tertutup membuat sorak-sorai para penggemar semakin menggelegar.
Petenis peringkat lima dunia itu mengaku senang senang dan berkomitmen untuk bekerja keras di lapangan rumput.
"Saya merasa itu sangat cocok dengan permainan saya," ujar Tsitsipas.
Baca juga: Aldila Sutjiadi terhenti di babak pertama Wimbledon
Baca juga: Serena tak mau bahas pensiun meski tumbang di tangan Harmony Tan
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2022