"Dalam rangka membangun polisi jujur, bukan polisi patung atau polisi tidur, menjadi sangat penting untuk mengintensifkan pelaksanaan kebijakan Kapolri Jendral Pol. Listyo Sigit Prabowo dengan konsep Polri yang Prediktif, Responsibilitas, dan Transparansi yang Berkeadilan (Presisi)," kata Sisno dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Menurut Sisno, konsep Presisi mengandung makna bahwa Polri harus mampu mengantisipasi, memprediksi, sekaligus menjawab perubahan dan tantangan yang dihadapi, sebagai akibat dari dinamika masyarakat, perubahan global, kemajuan informasi dan teknologi, serta mampu bertanggung jawab, transparan, dan peka terhadap rasa keadilan masyarakat dalam pelaksanaan tugas-wewenang Polri.
"Konsep Presisi ini agar 'membumi' dari atas sampai ke level polsek sebagai ujung tombak, wajah, dan etalase citra Polri," tambahnya.
Selain membutuhkan waktu sosialisasi secara berkelanjutan, Sisno menilai implementasi konsep tersebut harus disertai buku saku atau buku pintar untuk menerjemahkan konsep Presisi, sehingga mudah dipahami dan dimengerti oleh anggota Polri pada umumnya, terutama oleh anggota Polri di tingkat kecamatan.
Baca juga: Wapres Ma'ruf harap Polri tingkatkan kualitas personel
Dalam perayaan Hari Bhayangkara ke-76, Sisno menilai penting untuk mewujudkan polisi yang jujur, tidak korupsi, tidak menerima suap, tidak dapat dipengaruhi oleh siapa pun, serta berlaku sama untuk semua orang.
Dia juga berharap agar pihak kepolisian dapat mengintensifkan pemberian penghargaan kepada anggota berprestasi serta memberikan hukuman kepada anggota yang mencoreng nama baik dan merugikan institusi Polri.
"Lakukan evaluasi berkala (triwulan) terhadap kinerja kesatuan dan anggota. Mabes Polri dan jajarannya harus konsekuen dan konsisten untuk menerapkan asas reward and punishment," tambahnya.
Sisno juga mengusulkan agar kesejahteraan anggota mendapatkan perhatian, terutama yang bertugas di garda pelayanan dan penegakan hukum.
"Setidaknya penggajian anggota Polri bisa atau diusulkan setara dengan gaji petugas pajak, bank, atau KPK. Polri tidak antikritik. Harus dijadikan bahan introspeksi untuk selalu berupaya membuktikan bahwa polisi jujur bukan hanya polisi patung dan polisi tidur, karena Polri memang tidak bisa menafikan bahwa masih ada polisi tidak jujur dalam pelaksanaan tugasnya," ujarnya.
Baca juga: Kapolri: Teruslah bekerja ikhlas agar kian dicintai masyarakat
Baca juga: Pengamat ingatkan Polri jangan bermain politik praktis
Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2022