Wakil Bupati Timor Tengah Selatan Army Konay dihubungi dari Kupang, Jumat mengatakan bahwa putusnya jalur tersebut karena oprit Jembatan Boking putus.
"Jembatan itu merupakan jembatan yang sering dilalui oleh masyarakat dari Timor Tengah Selatan (TTS), tetapi juga masyarakat dari Kota Kupang yang ingin ke Malaka, " katanya.
Ia menjelaskan bahwa pada dasarnya untuk jembatan tidaklah rusak atau putus tetapi hanya bagian badan jalan saja, yang tergerus sekitar 10-12 meter.
Army mengatakan bahwa Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten TTS sudah memantau putusnya jalan tersebut dan akan segera berkoordinasi agar segera memperbaiki jalur tersebut.
Baca juga: Akibat longsor, jalan provinsi di Kabupaten Sikka NTT terancam putus
Baca juga: Sejumlah ruas jalan di Lembata putus akibat banjir
Ia mengakui bahwa hujan yang terjadi pada Kamis (30/6) lalu sangat tinggi intensitasnya yang menimbulkan beberapa bencana alam.
Selain jembatan yang putus, hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi di daerah itu sempat merobohkan satu sekolah menengah pertama (SMP) darurat di daerah itu.
Sebelumnya pada Kamis (30/6) kemarin Stasiun Meteorologi El Tari Kupang Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan empat daerah di Nusa Tenggara Timur berstatus waspada hujan deras selama beberapa hari ke depan.
"Empat daerah waspada hujan deras itu yakni Timor Tengah Selatan, Belu, Malaka, dan Sumba Timur," kata Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang Agung Sudiono Abadi.
Agung menjelaskan empat daerah tersebut memiliki matriks risiko kuning atau berstatus waspada hujan deras sehingga berpotensi memicu bencana hidrometeorologi.
Potensi hujan deras, kata dia, dapat menyebabkan banjir akibat volume aliran sungai yang meningkat dan mengganggu aktivitas masyarakat dalam skala menengah.
Baca juga: Jalan ambles, perbatasan NTT-Timor Leste putus total
Ia mengakui bahwa hujan yang terjadi pada Kamis (30/6) lalu sangat tinggi intensitasnya yang menimbulkan beberapa bencana alam.
Selain jembatan yang putus, hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi di daerah itu sempat merobohkan satu sekolah menengah pertama (SMP) darurat di daerah itu.
Sebelumnya pada Kamis (30/6) kemarin Stasiun Meteorologi El Tari Kupang Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan empat daerah di Nusa Tenggara Timur berstatus waspada hujan deras selama beberapa hari ke depan.
"Empat daerah waspada hujan deras itu yakni Timor Tengah Selatan, Belu, Malaka, dan Sumba Timur," kata Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang Agung Sudiono Abadi.
Agung menjelaskan empat daerah tersebut memiliki matriks risiko kuning atau berstatus waspada hujan deras sehingga berpotensi memicu bencana hidrometeorologi.
Potensi hujan deras, kata dia, dapat menyebabkan banjir akibat volume aliran sungai yang meningkat dan mengganggu aktivitas masyarakat dalam skala menengah.
Baca juga: Jalan ambles, perbatasan NTT-Timor Leste putus total
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022