"Nelayan diminta mewaspadai potensi gelombang tinggi yang diperkirakan mencapai tiga meter dalam dua hari ke depan di perairan Selat Malaka," kata Ricky Nadiansyah, prakirawan BMKG Stasiun Malikussaleh Ricky Nadiansyah di Lhokseumawe, Jumat.
Ricky mengatakan potensi gelombang tinggi tersebut terpantau dari pengamatan satelit terjadinya pembentukan angin yang berpotensi angin kencang, sehingga kondisi tersebut berdampak ke wilayah pesisir di perairan Selat Malaka.
"Pembentukan angin yang berpotensi hujan sedang hingga lebat di musim kemarau tersebut juga berdampak pada wilayah pegunungan yang dapat menyebabkan adanya longsor hingga pohon tumbang," kata Ricky.
Baca juga: BMKG: Waspadai gelombang laut capai 4 meter di perairan Aceh
Baca juga: BPBA: 167 unit rumah rusak diterpa angin selama cuaca buruk di Aceh
Potensi angin kencang disertai hujan lebat dan memicu gelombang laut tinggi diperkirakan akan terjadi hingga September. Hal ini dipicu adanya gangguan cuaca akibat adanya konvergensi di wilayah Aceh.
Kondisi ini dipengaruhi adanya uap air yang memasuki kawasan pegunungan serta peningkatan suhu muka laut, sehingga mempengaruhi masa pertumbuhan udara di wilayah Aceh yang menyebabkan hujan lebat dan gelombang tinggi, kata Ricky.
"Kami juga mengimbau masyarakat di kawasan pegunungan agar lebih waspada terhadap bencana longsor maupun banjir. Sementara untuk aktivitas melaut, nelayan diminta mewaspadai perubahan cuaca atau arah mata angin, selain gelombang tinggi," kata Ricky.*
Baca juga: BMKG: Aceh masih berpotensi diterjang angin kencang hingga awal Juni
Baca juga: Angin kencang sebabkan 25 rumah rusak di dataran tinggi Gayo Aceh
Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022