Unggulan ketujuh mengalahkan tunggal putra asal India, Prannoy H.S dengan skor 21-18, 21-16 dalam pertandingan berdurasi 44 menit di Axiata Arena.
"Pertandingan lawan Prannoy cukup membingungkan buat saya, karena tadi pagi saya sengaja datang ke lapangan untuk sedikit latihan dan mencoba kondisi anginnya. Tapi saat pertandingan kondisinya berubah 180 derajat dan itu jujur saya tidak perkirakan sebelumnya," kata Jonatan soal pertandingannya, seperti dilansir keterangan tertulis PP PBSI di Jakarta.
Meski kaget dengan kondisi teknis lapangan, namun peraih medali emas Asian Games 2018 ini tak menghadapi kendala dalam mengeluarkan pola permainannya menghadapi Prannoy.
Baca juga: Jonatan nikmati laga kontra Nishimoto yang berujung kemenangan
Jonatan pun sukses menjaga dominasi pada kedua gim dan mengukuhkan kemenangan keenam dari total sembilan pertemuannya dengan pebulu tangkis peringkat ke-21 itu.
"Setelah itu, saya fokus main saja dan baru sadar di gim kedua, ternyata kondisinya kebalikan dari pagi tadi. Saya tidak tahu mengapa tapi Puji Tuhan saya bisa menyelesaikan pertandingan dengan kemenangan," kata Jonatan.
Selanjutnya pada babak semifinal, Jonatan sudah ditunggu peringkat satu dunia Viktor Axelsen. Pebulu tangkis Denmark ini lolos ke semifinal setelah menyingkirkan Anthony Sinisuka Ginting di perempat final dengan rubber game 21-18, 17-21, 12-21.
Pertemuan Jonatan dengan Axelsen dipastikan akan menjadi perjuangan berat.
"Saya cukup menantikan bertemu dengan dia, setelah pertandingan terakhir itu terjadi tahun lalu. Kita tahu dia salah satu yang terbaik saat ini, bisa dilihat dari apa yang sudah diraihnya beberapa tahun terakhir. Semoga saya bisa menampilkan yang lebih baik dari hari ini," ujar Jonatan.
Baca juga: Ginting telan kekalahan ketujuh beruntun dari Axelsen di Malaysia Open
Baca juga: Tujuh wakil Indonesia sambangi perempat final Malaysia Open 2022
Baca juga: Apri/Fadia sukses lucuti pola permainan Matsuyama/Shida
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2022