Sapi kurban milik Presiden Joko Widodo yang dibeli dari peternak Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, untuk dibawa dan dipotong di Kabupaten Kepulauan Selayar saat Idul Adha 1443 H, memiliki bobot 1.006 kg.Sapi milik Presiden Joko Widodo akan diangkut dari Bone ke Selayar, Kamis (7/7). Kami ikut memantau hingga ke daerah tujuan
Kepala Dinas Peternakan Pemprov Sulsel Nurlina Saking di Makassar, Senin, mengatakan sapi milik Presiden Jokowi jenis limosin tersebut akan dipotong dan dagingnya dibagikan kepada masyarakat.
"Sapi milik Presiden Joko Widodo akan diangkut dari Bone ke Selayar, Kamis (7/7). Kami ikut memantau hingga ke daerah tujuan," katanya.
Untuk proses pengantaran, kata dia, dirinya berharap bisa berjalan lancar meski harus melalui jalan darat dan laut hingga sampai ke Kepulauan Selayar.
Baca juga: Presiden sumbang hewan kurban berbobot 1 ton di Sigi
Baca juga: Pemprov Bengkulu mengkarantina sapi kurban Presiden Jokowi
Sapi limosin itu di Kabupaten Bone dengan harga sekitar Rp77 juta. "Pihak Pemkab Selayar yang akan mengambil dan membawa ke daerahnya," ujarnya.
Mengenai pengembangbiakan sapi jenis limosin di Sulsel, dirinya mengaku sudah berjalan hampir si seluruh kabupaten dan kota dengan konsep peternakan rakyat.
Sebelumnya, Tim Pelaksana UPTD Pembibitan Ternak dan Hijauan Pakan Ternak (PTHPT) Dinas Peternakan Sulsel Zet Pasino di Makassar, Kamis, mengatakan pengembangan sapi limosin dan simenal terfokus pada lima daerah itu yakni Kabupaten Takalar, Enrekang, Soppeng, Sinjai dan Bulukumba.
Ia menjelaskan, pihaknya masih terfokus ke daerah tersebut karena dari kesiapan sumber daya manusia (SDM) yakni tenaga pelaksana transfer embrio (TE) yang sudah tersedia.
"Kami hanya menerima embrio dari Balai Transfer Embrio Cipelang dan kami aplikasikan ke lapangan. Untuk saat ini memang masih terfokus di lima daerah itu," katanya.
Baca juga: Presiden Jokowi beli sapi kurban dari peternak Lombok Timur
Baca juga: Presiden berkurban dua ekor sapi di dua masjid Kota Solo
Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022