"Hunian tetap tersebut akan dibangun di lahan yang disumbangkan Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw di Rumoong Bawah," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Minahasa Selatan Thorie R Joseph di Manado, Senin.
Baca juga: Pemkab Minahasa Selatan bangun 120 hunian sementara pascaabrasi
Baca juga: Huntara bagi korban abrasi di Minahasa Selatan ditargetkan siap 5 Juli
Hunian tetap ini adalah kelanjutan dari pembangunan hunian sementara yang dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan. "Jadi, warga yang menjadi korban abrasi akan menempati hunian sementara untuk waktu tertentu, dan setelah selesai dibangun hunian tetap, mereka segera dipindahkan," katanya.
Ada 116 unit hunian tetap yang akan dibangun Kementerian PUPR pada tahun ini. "Lahan sudah siap dan tinggal menunggu pembangunan dari Kementerian PUPR," ujarnya.
Warga yang akan menempati hunian tetap tersebut adalah korban yang berada di radius 20 meter dari pesisir pantai. Di radius tersebut, banyak rumah warga yang tidak bisa ditempati lagi setelah hancur akibat abrasi.
Baca juga: 387 warga yang terdampak abrasi di Minahasa Selatan masih mengungsi
Baca juga: BNPB: Warga terdampak abrasi Minahasa Selatan disiapkan huntara
Pada, Rabu (15/6) pukul 14.00 Wita, terjadi bencana abrasi pantai di Kelurahan Bitung dan Kelurahan Uwuran Satu, Kecamatan Amurang.
Data kerusakan infrastruktur per 22 Juni 2022, yaitu jembatan (72 meter), jalan boulevard (500 meter), rumah hilang (34 unit), rumah dalam zona radius 20 Meter (27 unit), fasilitas air minum (satu unit), cottage (lima unit), kafe (satu unit), dan lokasi wisata “I’am Amurang”.
Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022