• Beranda
  • Berita
  • Masyarakat diimbau olah daging kurban hingga matang

Masyarakat diimbau olah daging kurban hingga matang

6 Juli 2022 16:13 WIB
Masyarakat diimbau olah daging kurban hingga matang
Wali Kota Batam , Muhammad Rudi (ANTARA/Jessica)
Wali Kota Batam Kepulauan Riau, Muhammad Rudi, mengimbau masyarakat agar mengolah daging sapi hingga matang, yang bertujuan untuk mematikan bakteri ataupun virus yang ada pada daging sapi tersebut.

"Saya minta agar memasak daging dengan benar-benar matang. Karena virus itu bisa mati jika berada di suhu yang panas.
Meskipun sudah ada penjelasan bahwa Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menjangkit sapi tidak menularkan kepada manusia, dan hanya terjadi penyebaran antar hewan saja," kata Rudi di Batam, Rabu.

Berdasarkan hasil laboratorium Balai Veteriner Bukit Tinggi menyatakan 15 ekor sapi di Kota Batam terjangkit penyakit mulut kuku (PMK).

Dengan begitu, Rudi menegaskan daging sapi tetap bisa dan aman dikonsumsi, hal ini sesuai dengan penjelasan dokter hewan, serta didukung dengan fatwa Majelis Ulama Indoneisa (MUI).

Baca juga: Sapi idap PMK ringan, Batam berikan sertifikat layak kurban

Baca juga: Ratusan sapi di Batam diduga mengidap PMK


Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Batam, Mardanis menambahkan pada saat hari pelaksanaan penyembelihan hewan kurban, panitia pelaksana disarankan untuk menyiapkan alat rebusan yang akan digunakan merebus membagikan kaki, mulut dan jeroan jika ada yang ingin didistribusikan.

"Kemudian pemotongan untuk kepala, kaki dan jeroan itu kami rekomendasikan apabila memang masih ingin digunakan agar terlebih dahulu direbus. Jadi masjid nantinya harus menyiapkan alat untuk merebus apabila memang ingin membagikan kaki, mulut dan jeroan," kata Mardanis.

Namun, jika pada akhirnya 3 bagian tersebut tidak didistribusikan, maka panitia pelaksana harus segera mengubur bagian-bagian tersebut.

"Jadi nanti masjid itu ada dua pilihan, kalau mau membagikan kaki, kepala dan jeroan itu direbus, atau kalau memang tidak sanggup merebus, harus dikuburkan. Bukan karena tidak boleh makan, cuma menghindari akan menyebar ke sapi-sapi lainnya jika dibagikan seperti biasa," katanya.*

Baca juga: MUI Batam turunkan ratusan juru sembelih halal hewan kurban paham PMK

Baca juga: Batam butuh 2.000 ternak untuk mencukupi pasokan jelang Idul Adha

Pewarta: Jessica Allifia Jaya Hidayat
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022