• Beranda
  • Berita
  • Menko PMK minta keluarga maksimalkan 1.000 hari pertama kehidupan anak

Menko PMK minta keluarga maksimalkan 1.000 hari pertama kehidupan anak

6 Juli 2022 22:56 WIB
Menko PMK minta keluarga maksimalkan 1.000 hari pertama kehidupan anak
Potret Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy (kanan) bersama Kepala BKKBN Hasto Wardoyo (kiri) saat menghadiri acara di Kota Medan, Sumatera Utara pada Rabu (6/7/2022). (ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti)

Sebab 1.000 hari pertama kehidupan anak merupakan sebuah golden age atau usia emas yang sangat menentukan peluang sebuah keluarga untuk memiliki sumber daya manusia atau anak yang berkualitas unggul.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta setiap keluarga di Indonesia benar-benar memaksimalkan 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) anak guna mencegah terjadinya kekerdilan (stunting).

"Stunting ini merupakan program super prioritas presiden karena beliau menargetkan angka stunting di tahun 2024 maksimum di angka 14 persen," kata Muhadjir saat ditemui ANTARA di Kota Medan, Sumatera Utara, Rabu.

Dalam Webinar Dialog Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting di Hotel Santika, Medan pada Rabu (6/7), Muhadjir menekankan bahwa Presiden RI Joko Widodo telah menargetkan angka maksimum stunting di Indonesia pada tahun 2024 sebesar 14 persen.

Sebab 1.000 hari pertama kehidupan anak merupakan sebuah golden age atau usia emas yang sangat menentukan peluang sebuah keluarga untuk memiliki sumber daya manusia atau anak yang berkualitas unggul.

Apabila masa itu tidak dioptimalkan, maka peluang untuk menciptakan sumber daya manusia yang unggul juga berdaya saing akan menjadi kecil. Hal itu juga bisa mempengaruhi kondisi kesehatan serta siklus kehidupan generasi bangsa di masa yang akan datang.

Meskipun angka prevalensi stunting yang dimiliki oleh Indonesia mengalami penurunan dari 27,7 persen pada tahun 2019 lalu menjadi 24,4 persen di tahun 2021, stunting tetap menjadi salah satu program prioritas pemerintah.

“Tahun ini minimum harus turun 3,2 persen, waktunya tinggal enam bulan lagi (sampai akhir tahun 2022) kalau kita ingin 2024 nanti stunting turun jadi 14 persen,” ucap dia.

Muhadjir menambahkan pemerintah sudah melakukan sejumlah intervensi sebagai langkah percepatan penurunan angka stunting. Seperti pembentukan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dan Tim Pendamping Keluarga (TPK) mulai dari tingkat provinsi hingga ke tingkat desa.

Guna memperingati Hari Keluarga Nasional ke-29 tahun 2022, dirinya turut mengajak semua pihak untuk berperan aktif dan saling bergotong royong menurunkan angka stunting sesuai dengan target yang telah ditetapkan oleh Presiden.

"Seribu hari awal kehidupan sebagai usia emas manusia Indonesia. Oleh karena itu, marilah kita sungguh-sungguh mengentaskan stunting demi Indonesia jaya dan demi manusia Indonesia yang unggul di tahun 2045," kata Muhadjir.
Baca juga: Menko PMK sebut pemerintah perluas layanan posyandu
Baca juga: Menko PMK ajak semua pihak cegah perkawinan anak
Baca juga: Kemenko PMK: Harganas momentum perkuat fungsi keluarga

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2022