• Beranda
  • Berita
  • Kasus stunting di Papua Barat ditargetkan terus menurun

Kasus stunting di Papua Barat ditargetkan terus menurun

11 Juli 2022 14:44 WIB
Kasus stunting di Papua Barat ditargetkan terus menurun
Penyerahan penghargaan penanganan stunting dari Kepala Bappeda kepada Sekretaris daerah Papua Barat. ANTARA/Tri Adi Santoso

Papua Barat mendapatkan penghargaan dari Kementerian Dalam Negeri lantaran dinilai berhasil menurunkan angka stunting

Pemerintah Provinsi Papua Barat menargetkan persentase kasus stunting atau gagal tumbuh pada anak balita di wilayah itu terus menurun pada tahun-tahun mendatang.

Kepala Bappeda Papua Barat Dance Sangkek di Manokwari, Senin mengatakan kasus stunting di Papua Barat tahun ini turun menjadi 26,2 persen dari sebelumnya sebesar 30 persen pada 2021.

Atas kinerja itu, Papua Barat mendapatkan penghargaan dari Kementerian Dalam Negeri lantaran dinilai berhasil menurunkan angka stunting.

"Kita (Papua barat) masuk angka 17 terbaik dalam penurunan stunting," jelasnya.

Secara nasional, persentase kasus stunting di Indonesia saat ini sebesar 22,4 persen. Meski masih di atas rata-rata nasional, namun penanganan stunting di Papua Barat dinilai cukup berhasil sehingga mengalami penurunan kasus yang cukup signifikan.

Hingga 2023 nanti, Papua Barat menargetkan bisa menekan atau menurunkan lagi kasus stunting di wilayah itu hingga di bawah rata-rata nasional atau sekitar 19 persen.

"Kami menargetkan tahun depan turun sampai 19 persen. Sekarang ini kasus yang masih tinggi yaitu di Kabupaten Pegunungan Arfak, diikuti Sorong Selatan," jelas Dance Sangkek.

Ia menambahkan bahwa faktor pemicu kasus stunting di Papua barat bukan hanya karena persoalan kesehatan semata, tapi melibatkan banyak sektor sehingga membutuhkan koordinasi lintas sektor dalam penanganannya.

Mengacu pada Perpres Nomor 72 Tahun 2021, terdapat delapan konvergensi yang harus dilaksanakan pemerintah daerah dalam percepatan penurunan angka stunting yaitu dimulai dari melakukan identifikasi sebaran stunting, menyusun rencana kegiatan, menyelenggarakan rembuk stunting, dan memberikan kepastian hukum.

Tidak itu saja, daerah juga harus dapat memastikan tersedianya dan berfungsinya kader, meningkatkan sistem pengelolaan data, melakukan pengukuran pertumbuhan dan perkembangan anak balita, serta melakukan review kinerja pelaksanaan program dan kegiatan terkait penurunan stunting selama satu tahun terakhir.

Pemprov Papua Barat mendapatkan penghargaan profesi terbaik rencana aksi percepatan penurunan stunting dari Kemendagri. Pemberian penghargaan berlangsung di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (7/7).
Baca juga: PKK Pusat: Stunting di Papua Barat bisa ditekan dengan pangan lokal
Baca juga: Waterpauw: Stunting di Papua Barat butuh perhatian serius
Baca juga: Penanganan "stunting" Papua Barat ditingkatkan pada 2020

Pewarta: Tri Adi Santoso
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2022