• Beranda
  • Berita
  • BKKBN-UNRI terjunkan 6.424 mahasiswa percepat penurunan angka stunting

BKKBN-UNRI terjunkan 6.424 mahasiswa percepat penurunan angka stunting

12 Juli 2022 10:25 WIB
BKKBN-UNRI terjunkan 6.424 mahasiswa percepat penurunan angka stunting
Pelepasan 6.424 mahasiswa Kukerta Unri, kuliah umum dan launching mahasiswa Peduli stunting (Penting) tahun 2022 di SKA CO-EX Pekanbaru. (Foto:Antara/Frislidia).
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Riau bekerja sama dengan Universitas Riau (UNRI) menerjunkan 6.424 mahasiswa di 12 kabupaten/kota sebagai pendamping keluarga untuk percepatan penurunan angka stunting di daerah itu yang saat ini mencapai 22,3 persen.

"Prevalensi stunting di Riau sebesar 22,3 persen itu tercatat masih tinggi, sehingga membutuhkan kerja sama dengan seribu mitra untuk mencapai target 2024 yang ditetapkan pemerintah sebesar 14 persen," kata Kepala BKKBN Provinsi Riau Mardalen Wati Yulia dalam keterangannya di Pekanbaru, Selasa.

Baca juga: BKKBN mendorong Kampung KB bantu gizi percepat penurunan stunting

Dia menyebutkan untuk menurunkan prevalensi stunting tersebut, 12 kepala daerah di Riau diundang untuk mengikuti seremonial pelepasan mahasiswa Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) . Mahasiswa yang membantu di lapangan berasal dari berbagai disiplin ilmu. Mahasiswa memiliki peran strategis untuk mendorong percepatan penurunan stunting di Riau.

Sebelum terjun ke lapangan, mahasiswa yang mengikuti program KKN diberikan pembekalan agar bisa bekerja sama dengan tim Pendamping Keluarga dalam mengedukasi masyarakat terkait kesehatan ibu hamil, balita dan pemenuhan makanan bergizi.

"Seluruh mahasiswa KKN dapat terlibat aktif sesuai disiplin ilmu di bidang kesehatan, seperti mengecek Hb ibu hamil, memeriksa kesehatan calon pengantin, sedangkan mahasiswa dari Fakultas Pertanian bisa berperan menjaring mitra untuk aktif sebagai Bapak Asuh Anak Stunting dan lainnya," katanya.

Rektor UNRI, Prof Aras Mulyadi berharap 6.424 mahasiswa yang telah menyelesaikan minimal 88 satuan kredit semester (SKS) itu bisa mengedukasi masyarakat yang telah mendapatkan pemahaman saat mendampingi kader pendamping keluarga di lapangan.

Aras Mulyadi mengatakan mahasiswa berasal dari belasan fakultas itu diterjunkan selama dua bulan dengan bobot nilai 4 SKS. Namun demikian, jika mereka ingin mengintegrasikan program merdeka belajar kampus merdeka, KKN ini bisa diperpanjang.

Baca juga: BKKBN Riau perkuat 1.479 Tim Pendamping Keluarga turunkan stunting

Baca juga: BKKBN dan BIN gelar program penurunan "stunting" di Kepulauan Riau


"Semoga mahasiswa dapat memperdalam pengertian terhadap cara berpikir dan bekerja secara kolaborasi dengan pendekatan multidisiplin. Kuliah Kerja Nyata menjadi salah satu kegiatan yang harus dilalui mahasiswa sebelum menyandang gelar sarjana. Kuliah Kerja Nyata UNRI tahun 2022 bertema balik kampung dengan fokus utama pemulihan transisi setelah pandemi COVID-19 19 dengan sasaran 574 desa se-Provinsi Riau," katanya.

Balqis, peserta KKN UNRI dari Fakultas MIPA (Biologi) mengaku bangga, karena bisa terlibat mulai Senin (11/7) hingga dua bulan ke depan dalam program KKN yang dijalani di Kelurahan Sidomulyo Barat, Kecamatan Tuah Madani, Kota Pekanbaru. Kelompoknya beranggota 10 orang berasal dari 3 fakultas, yakni Fakultas MIPA, Sospol dan Teknik.

"Tahap awal kami akan mengumpulkan data anak berpotensi atau berisiko stunting dan mendampingi Tim Pendamping keluarga mengedukasi rumah tangga untuk mengolah makanan bergizi," katanya.

Pewarta: Frislidia
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022