"Kalau saya boleh tarik benang merahnya, memang isu yang diangkat di berbagai pertemuan tersebut semua mengarah pada isu bagaimana pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi itu menjadi entry point dari berbagai intervensi berikutnya," kata Lenny dalam acara dialog Forum Medan Merdeka Barat 9 dengan tema "Perempuan Berdaya untuk Pulih Bersama", yang diikuti di Jakarta, Kamis.
Dia mengatakan negara-anggota G20 memiliki kepedulian yang besar terhadap pemberdayaan perempuan yang ditandai dengan adanya engagement group seperti G20 Empower dan Women 20 (W20) yang membahas isu-isu terkait kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.
Menurutnya, dengan terwujudnya perempuan yang berdaya secara ekonomi maka berbagai permasalahan seperti perkawinan anak, pekerja anak, kekerasan terhadap perempuan dan anak dapat diatasi.
Baca juga: G20 RI dorong pendekatan "concrete deliverables" agar hidup lebih baik
Lenny mengatakan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak telah memperoleh arahan dari presiden untuk memberdayakan perempuan di bidang ekonomi, khususnya di bidang kewirausahaan yang berperspektif gender.
"Jadi kalau misalnya sebelumnya tidak punya usaha, kemudian punya usaha, nah bagaimana hasil usaha tadi memberikan manfaat, tidak hanya bagi diri sendiri tetapi juga bagi keluarga," kata Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kementerian PPPA ini.
Dia menambahkan keluarga yang sejahtera dapat memberikan pendidikan dan kesehatan yang baik bagi anak-anak serta mencegah terjadinya kekerasan dalam rumah tangga.
Baca juga: KPPPA: Ekonomi penyebab tingginya kekerasan pada anak dan perempuan
Baca juga: B20 dorong perluasan akses digital bagi UMKM dan pengusaha perempuan
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022