"Sebagai pemegang tongkat estafet pembangunan dan generasi penerus cita-cita bangsa, sudah seharusnya anak diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam pembangunan, termasuk di sektor perkoperasian," kata Endah melalui siaran pers di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Menteri Teten : 72 persen anak muda ingin jadi pengusaha
Dia mengatakan, Hari Anak Nasional merupakan momentum yang baik untuk memperkuat komitmen pemerintah dan masyarakat terhadap perlindungan serta pemenuhan hak anak, termasuk hak atas partisipasi.
Menurutnya, anak perlu dilibatkan dalam berbagai sektor pembangunan untuk menghasilkan kebijakan maupun program yang lebih baik dan tepat sasaran, salah satunya di bidang koperasi.
Baca juga: Menteri Teten: Koperasi tidak populer di kalangan anak muda
"Diharapkan dengan mengenal perkoperasian lebih dini dapat menarik minat anak muda terhadap perkoperasian dan selanjutnya mereka dapat mengajak teman sebayanya dengan cara mereka sendiri," ujar Endah.
Saat ini jarang ada kaum muda yang tertarik pada koperasi. Padahal, koperasi kerap disebut sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia yang memiliki peran besar dalam menjaga stabilitas ekonomi masyarakat.
Baca juga: PT Pos Indonesia ingin layanan Kopnuspos jangkau anak muda
Untuk itu pemerintah berupaya mengenalkan bidang perkoperasian kepada generasi muda.
"Salah satu isu perkoperasian dalam kaitannya dengan anak dan remaja adalah terbatasnya SDM pengelola koperasi yang berkualitas dan minim-nya jumlah kaum muda yang tertarik dengan koperasi. Diharapkan kaum muda dapat memberikan sentuhan inovasi dan kreativitas agar koperasi dapat lebih bersaing di era digital saat ini maupun masa depan," imbuhnya.
Baca juga: Menteri PPPA:Koperasi berpotensi jadi penggerak pemberdayaan perempuan
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2022