"Kami perkirakan untuk mengarungi Liga 2 nanti, membutuhkan biaya antara Rp5 miliar hingga Rp10 miliar," ujarnya di Pati, Senin.
Ia mengungkapkan tim Persipa Pati memang tidak mendapatkan dukungan APBD, sehingga anggarannya juga mandiri dengan menggaet sponsor maupun investor untuk mau menanamkan investasinya di PT Laskar Saridin Persipa Pati.
Sementara dana yang terkumpul untuk sementara ini, imbuh dia, berkisar Rp1 miliaran, namun masih kurang banyak karena kebutuhan tim mulai dari honor pemain, makan, hingga lain-lainnya cukup besar.
Ia berharap dukungan masyarakat untuk selalu menyaksikan pertandingan di kandang karena nantinya tiket masuk untuk membiayai tim Persipa agar bisa berprestasi.
"Tentunya prestasi Persipa Pati bisa naik kasta ke Liga 2 harus didukung semua pihak setelah menanti selama puluhan tahun," ujarnya.
Menurut dia kesempatan naik kasta ini harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya karena tidak mudah bisa mencapainya.
Baca juga: Persipa Pati kalahkan Persiku 4-1
Meskipun masih menghadapi permasalahan di anggaran, kata Joni, dirinya tetap maju dan bertekad membawa tim Persipa Pati menjadi lebih baik lagi.
Terkait dengan wacana menjual tiket pertandingan secara daring, dia mengakui, warga Pati belum bisa karena mereka masih terbiasa membeli tiket pertandingan ketika mau menonton.
"Kami tengah berupaya menarik minat warga Pati agar mau menonton setiap laga yang digelar," ujarnya.
Salah satunya menggelar pertandingan eksibisi dengan mengundang tim PSIS Semarang pada Minggu (17/7) yang berakhir dengan skor 1-1. Kemudian dilanjutkan dengan memperkenalkan tim berjuluk Laskar Saridin kepada masyarakat pada Minggu (17/7) malamnya. ***3***
Baca juga: Persipa Pati imbangi PSIS Semarang dalam laga ekshibisi
Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2022