• Beranda
  • Berita
  • Operator makanan cepat saji Asia Tenggara QSR kembali tunda IPO

Operator makanan cepat saji Asia Tenggara QSR kembali tunda IPO

19 Juli 2022 17:21 WIB
Operator makanan cepat saji Asia Tenggara QSR kembali tunda IPO
Foto Dokumen: Ember Kentucky Fried Chicken (KFC) campuran ayam goreng dan panggang terlihat dalam ilustrasi gambar ini diambil 6 April 2017. ANTARA/REUTERS/Carlo Allegri
QSR Brands, operator Malaysia dari restoran KFC dan Pizza Hut di Asia Tenggara, kembali menunda IPO domestiknya hingga 500 juta dolar AS di tengah kekhawatiran bahwa kondisi ekonomi makro yang buruk dapat merusak penilaiannya, empat sumber mengatakan kepada Reuters.

QSR (M) Holdings Bhd, yang memegang hak tunggal dari Yum! Brands Inc untuk menjalankan rantai makanan cepat saji di Brunei, Kamboja, Malaysia dan Singapura, sekarang ingin meluncurkan penawaran umum perdana (IPO) tahun depan, kata sumber yang mengetahui masalah tersebut.

Perusahaan, yang didukung oleh perusahaan ekuitas swasta CVC Capital Partners dan perusahaan investasi negara Malaysia Johor Corp, berusaha untuk mengumpulkan 400 juta dolar AS-500 juta dolar AS pada akhir 2022, kata sumber tersebut.

"Meningkatkan nilai pemegang saham adalah tujuan utama dan kami selalu mencari peluang yang tepat," kata perwakilan QSR dalam tanggapan surel kepada Reuters pada Selasa, tanpa mengacu pada rencana IPO perusahaan. Johor Corp dan CVC tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Sumber tersebut tidak mau disebutkan namanya karena mereka tidak berwenang untuk berbicara kepada media.

Jika berhasil, penggalangan dana tersebut akan menjadi IPO terbesar Malaysia sejak Lotte Chemical Titan Holdings Bhd dari Korea Selatan mengumpulkan 878 juta dolar AS pada tahun 2017.

QSR bertujuan untuk penilaian pasar setidaknya 6 miliar ringgit (1,35 miliar dolar AS), kata dua sumber.

Kenaikan tajam suku bunga ditambah dengan kekhawatiran pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat telah memukul minat investor untuk penerbitan saham baru secara global.

QSR telah melakukan beberapa upaya untuk mencatatkan sahamnya sejak 2017. Terakhir kali membatalkan rencana IPO pada 2019 karena pasar lokal yang bergejolak dan ketidakpastian politik Malaysia.

Penggalangan dana dari IPO Asia Tenggara telah berkurang setengahnya menjadi 3,5 miliar dolar AS dari Januari hingga pertengahan Juli 2022 dibandingkan dengan tahun sebelumnya, menurut data Refinitiv.

Namun, jumlah yang diperoleh dari IPO Malaysia telah meningkat 37 persen menjadi 570 juta dolar AS, dengan jumlah IPO meningkat menjadi 21 dari 17.

QSR yang berkantor pusat di Selangor menjalankan lebih dari 850 restoran cepat saji KFC dan 500 restoran Pizza Hut di wilayah ini, menurut situs webnya.

Baca juga: Bank Dunia sebut Indonesia stabil jaga perekonomian kisaran 5 persen

Baca juga: Saham perpanjang kenaikan karena kecemasan inflasi mereda

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022