Wakil Menteri Keuangan yang juga Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Ex Officio Kementerian Keuangan Suahasil Nazara mengatakan pemerintah akan terus bekerja sama dengan OJK untuk meningkatkan literasi keuangan yang pada 2019 baru mencapai 76,19 persen.
“Dengan konstelasi global kita sekarang, makin penting bagi kita untuk memperdalam pasar keuangan. Namun secara bersamaan meningkatkan inklusi keuangan,” kata Suahasil dalam konferensi pers daring, Rabu.
Pemerintah berkomitmen memperluas jangkauan jasa keuangan bagi seluruh masyarakat dan pada saat yang sama meningkatkan indeks literasi keuangan masyarakat yang pada 2019 baru mencapai 38,03 persen.
Pemerintah dan OJK juga memastikan peran OJK di tingkat dunia melalui dukungan kepada Presidensi G20 Indonesia dan keterlibatan OJK dalam agenda-agenda keuangan internasional.
OJK juga akan mendukung pemerintah dalam mengembangkan sektor keuangan sebagai katalisator dalam transisi menuju perekonomian yang ramah lingkungan.
“OJK telah mengeluarkan Taksonomi Hijau untuk sektor keuangan Indonesia. Di tingkat dunia, taksonomi ini akan menjadi diskusi hangat,” ucapnya.
Sebelumnya Mantan Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan OJK turut mendukung agenda pemerintah dalam penanganan perubahan iklim dengan menyelenggarakan berbagai inisiatif yang mendukung agenda global penanganan perubahan iklim.
Keseluruhan upaya tersebut tertuang dalam Roadmap Keuangan Berkelanjutan Tahap II tahun 2021- 2025.
“Selain itu, OJK telah menerbitkan Taksonomi Hijau Indonesia yang akan menjadi acuan bagi seluruh pemangku kepentingan untuk mengambil kebijakan maupun implementasinya dalam sektor jasa keuangan,” ucapnya.
Baca juga: OJK akan kurangi jarak indeks literasi dan inklusi keuangan masyarakat
Baca juga: BI: Pengguna QRIS terus bertambah jadi 19 juta pedagang
Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022