Pebalap sepeda asal Lumajang, Jawa Timur itu meraih medali emas saat turun pada nomor Cross-Country Eliminator (XCE) putra dalam Kejurnas Balap Sepeda yang bergulir di Aghatis Forest Park, Desa Banjar, Kecamatan Licin, Banyuwangi, Rabu.
Dia mengalahkan Renoza Aldi Pratama (Jawa Timur) finis kedua dan Rizaldi Ashshadiqqi Ridho (Kalimantan Selatan) yang membawa pulang perunggu.
Hasil ini pun membuat Ihza optimistis terpilih mewakili Indonesia pada Piala Dunia Balap Sepeda 2022 di Palangka Raya.
"Atlet yang tampil di Palangka Raya memang belum diputuskan. Kejurnas kali ini menjadi salah satu seleksi untuk mewakili Indonesia di sana," kata Ihza saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Rabu.
Sejak awal, Ihza memang disebut-sebut sebagai satu di antara kandidat kuat yang bakal mewakili Indonesia dalam seri kedelapan Piala Dunia Balap Sepeda 2022.
Baca juga: PB ISSI terapkan sistem baru dalam Kejurnas Balap Sepeda 2022
Baca juga: PB ISSI mencari bibit atlet potensial melalui Kejurnas di Banyuwangi
Pelatih Timnas Balap Sepeda Dadang Haries Poernomo saat dikonfirmasi ANTARA pun mengakui hal tersebut. Meski demikian, secara resmi memang belum diputuskan.
Sebelum bersaing di Kejurnas 2022, Ihza adalah pebalap muda potensial yang menyumbang perak untuk Indonesia pada nomor Cross-Country Olympic (XCO) SEA Games Vietnam, 12-23 Mei lalu. Kala itu, dia berada di bawah sang senior, Zaenal Fanani yang meraih emas.
Kini, Ihza kembali membuktikan sebagai atlet terbaik di level nasional dengan menjurai XCE, nomor yang dilombakan pada Piala Dunia 2022 di Palangka Raya.
Dalam kesempatan ini, Ihza mengungkapkan Kejurnas 2022 telah memberikan pengalaman berharga. Sebab, trek yang dilewati terbilang sulit dari edisi-edisi sebelumnya.
"Lintasannya lebih technical. Rintangannya lebih sulit ada akar, lompatan, dan lainnya. Yang jelas lebih sulit dari sebelum-sebelumnya," ujar Ihza yang juga bakal turun pada nomor XCO, Kamis (21/7).
Dia juga mengungkapkan ada beberapa hal yang menjadi evaluasi agar bisa tampil lebih baik, khususnya untuk menghadapi seri Piala Dunia Balap Sepeda 2022.
"Porsi latihan tentu harus ditambah, terutama strength conditioning. Harapannya kondisi fisik dan mental bisa lebih baik ketika bersaing dengan pebalap luar negeri di Palangka Raya," kata Ihza.
Baca juga: Kejuaraan dunia balap sepeda di Kalteng jadi sarana promosi daerah
Baca juga: Zaenal Fanani bakal bersaing pada seri Piala Dunia Balap Sepeda 2022
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2022