• Beranda
  • Berita
  • Sosiolog: Cegah perundungan dengan memperkuat peran keluarga

Sosiolog: Cegah perundungan dengan memperkuat peran keluarga

22 Juli 2022 11:03 WIB
Sosiolog: Cegah perundungan dengan memperkuat peran keluarga
Sosiolog dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Dr. Tri Wuryaningsih, M.Si. ANTARA/Dokumentasi Pribadi.

Sosiolog dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Dr Tri Wuryaningsih mengatakan salah satu upaya untuk mencegah praktik perundungan adalah dengan memperkuat peran keluarga melalui pola pengasuhan penuh kasih sayang.

"Keluarga, khususnya orang tua menjadi kunci utama dalam mendidik dan mengasuh anak sejak dini dengan terus mengembangkan nilai-nilai kasih sayang atau cinta kasih," katanya ketika dihubungi dari Jakarta, Jumat.

Pengajar di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unsoed itu menambahkan dengan pola pengasuhan penuh kasih sayang, diharapkan akan membentuk karakter positif pada diri anak.

Baca juga: KPPPA: Penanganan kasus perundungan berujung maut harus beri keadilan

"Anak-anak yang terbiasa mendapatkan pola asuh penuh kasih sayang dan cinta kasih akan tumbuh menjadi karakter yang juga penuh kasih sayang dan cinta kasih," katanya.

Tri Wuryaningsih menambahkan selain mengajarkan anak tentang cinta kasih, orang tua juga perlu mengajarkan untuk menghormati, menghargai orang lain agar memiliki jiwa toleransi yang tinggi.

"Hal serupa juga perlu dilakukan di lembaga pendidikan, pengembangan nilai-nilai positif pada anak perlu terus diintensifkan,"katanya.

Dengan demikian, diharapkan anak-anak akan tumbuh menjadi generasi penerus bangsa yang berakhlak mulia dan jauh dari praktik kekerasan serta perundungan.

"Anak-anak yang melakukan tindakan perundungan, bisa jadi melakukannya berdasarkan hasil dari proses sosialisasi budaya kekerasan yang ada di sekitarnya. Karena, bisa jadi apa yang mereka lakukan adalah hasil dari apa yang mereka lihat, apa yang mereka dengar," katanya.

Karena itu, kata dia, upaya pencegahan yang bisa dilakukan adalah mempersiapkan karakter anak dengan pola asuh penuh cinta kasih serta mengajarkan anak untuk tidak menyelesaikan masalah dengan kekerasan.

Baca juga: Kemenag: Pembinaan jiwa anak penting guna cegah perundungan

Baca juga: Akademisi UWM: Orangtua perlu antisipasi perundungan anak di medsos

"Orang tua juga perlu berupaya untuk tidak mendisiplinkan anak dengan kekerasan," katanya.

Selain itu, orang tua juga perlu membangun pola komunikasi yang baik antaranggota keluarga agar anak memiliki kedekatan dengan orang tua.

"Sehingga, komunikasi dapat terjalin dengan akrab dan hangat juga akan mendorong anak untuk selalu bercerita kepada orang tua terkait dengan hal-hal atau peristiwa yang anak-anak alami," katanya.

Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022