"Ini merupakan kegiatan lanjutan dari tahun 2019. Terakhir tahun 2019 dengan jumlah peserta kurang lebih sebanyak 16.000 orang dan sempat vakum 2020 dan 2021," tutur Kepala Sudin KPKP Jakarta Selatan Hasudungan A Sidabalok di Jakarta.
Baca juga: Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan harus disertai hilirisasi perikanan
Kegiatan kali ini melibatkan sebanyak 600 pelajar dari SDN Pela Mampang 11 Pagi, SDN Tegal Parang 06, SDN Pela Mampang 07, SDN Pela Mampang 14, SDN Pela Mampang 12, SDN Kramat Pela 01 Pagi, SDN Pulo 07 Pagi, dan SDN Rawa Barat 09.
Kegiatan Gemarikan dilakukan dengan mendongeng agar pesan yang disampaikan dapat terserap anak-anak. Selain itu, ada juga pertunjukan sulap, bakat, dan permainan.
Hasudungan mengatakan kegiatan serupa pada sejumlah kecamatan lain akan dilaksanakan secara simultan hingga September 2022.
Dia menuturkan kesadaran anak-anak DKI Jakarta mengonsumsi ikan perlu ditingkatkan karena saat ini tingkat konsumsi di kawasan ini berada di bawah target nasional.
Baca juga: Di masa pandemi, Kabupaten Bekasi kampanyekan Gemarikan cegah stunting
"Kalau target nasional sebanyak 52 kg per tahun per kapita. Tapi kita (DKI Jakarta) masih 46 (kg per tahun per kapita)," ujar dia.
Hasudungan menambahkan ikan mengandung berbagai zat gizi antara lain asam amino, asam omega-9 yang bagus untuk perkembangan otak serta fisik anak-anak.
"Ikan itu sebenarnya tidak perlu hanya digoreng atau dikukus tetapi juga diolah menjadi olahan-olahan yang tidak kalah bagusnya, gizinya dengan fast food yang dijual di pasaran," ungkap dia.
Sementara itu, Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin berkomitmen terus mengoptimalkan gerakan makan ikan pada masa mendatang. Dia mengatakan konsumsi ikan tak sebatas pada wujud ikan tetapi juga olahan dari pangan tersebut.
"Karena makan ikan tidak harus berwujud ikan tetapi bisa diolah makanan tersebut sehingga menarik anak-anak makan dan masyarakat," tutur dia.
Baca juga: 6.000 PAUD ikuti gerakan Ayo Makan Ikan
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2022