Siddhi mengatakan pemerintah dapat memanfaatkan momentum Presidensi G20 untuk meningkatkan partisipasi berbagai negara di dunia dalam bertransaksi melalui skema LCS dengan Indonesia.
"Kita memanfaatkan momentum dimana Indonesia tahun ini menjadi Presidensi G20, kita bisa mendorong atau mempromosikan lebih lanjut untuk mengurangi ketergantungan," ujar Siddhi dalam diskusi bertajuk Pemulihan Ekonomi di Tengah Ketidakpastian Global oleh FMB9 secara daring di Jakarta, Senin.
Baca juga: BI: LCS dorong peningkatan volume perdagangan dan investasi ASEAN
Siddhi menjelaskan semakin banyak negara yang berpartisipasi dalam transaksi ini, maka dapat mengurangi ketergantungan pengusaha Indonesia terhadap mata uang dolar AS di tengah naiknya nilai tukar rupiah terhadap mata uang tersebut.
Namun, menurut dia, saat ini masih banyak yang belum menggunakan skema LCS, sehingga pemerintah hingga asosiasi pengusaha perlu terus melakukan sosialisasi terkait transaksi ini.
"Belum semua supplier atau buyer itu berkenan mengikuti skema Local Currency Settlement, tapi tentu kita terus mensosialisasikan dan mendorong," ujar Shiddhi.
Selain LCS, ia mengatakan upaya yang bisa dilakukan pengusaha saat ini adalah melakukan efisiensi atau memupuk cadangan devisa dalam mata uang asing bagi yang memiliki ketergantungan impor.
Baca juga: KSP dukung perluasan penggunaan mata uang lokal tingkatkan stabilitas
Kemudian, Siddhi berharap pengusaha dapat membangun industri di dalam negeri dan membangun komponen-komponen dalam negeri sehingga dapat menurunkan kebutuhan impor.
"Mulai mengurangi ketergantungan impor," ujar Shiddhi
Shiddhi mengatakan upaya meningkatkan transaksi LCS perlu dilakukan oleh berbagai pihak secara bersama-sama mulai dari pemerintah, Bank Indonesia hingga pengusaha.
Ia mengatakan saat ini transaksi dengan skema LCS sudah mulai berjalan antara Indonesia dengan Tiongkok, Jepang, Malaysia hingga Thailand.
Baca juga: Bank Mandiri: LCS buat pengelolaan tekanan rupiah semakin baik
Baca juga: Presdir BCA: LCS dukung perdagangan dan investasi global lebih efisien
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022