"Kami mohon kepada Satgas pengendalian PMK di daerah, Babinsa dan Bhabinkamtibmas untuk selalu memperketat pengawasan dan penertiban pihak-pihak yang mengambil keuntungan pribadi dari situasi wabah PMK ini," ujar Koordinator Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (Satgas PMK) Wiku Adisasmito dalam konferensi pers daring diikuti di Jakarta, Selasa.
Wiku mengimbau kepada Satgas PMK dan petugas terkait dilakukan untuk menerapkan tindak pengamanan biosekuriti yang ketat, juga saat bertugas di area peternakan.
Selain itu Wiku mengingatkan jangan sampai ada pihak-pihak yang sengaja mengambil keuntungan pribadi dengan memanfaatkan ketidaktahuan para peternak, dan menakut-nakuti peternak, kemudian membeli ternaknya dengan harga murah.
Juga di saat yang bersamaan pula, waspada pada pihak-pihak tersebut tanpa menerapkan tindak pengamanan biosekuriti yang baik seperti keluar masuk dari dan ke dalam kandang tanpa melihat kondisi yang ada di dalam kandang.
Pihak-pihak tersebut, menurut Wiku berisiko dapat membawa virus ke hewan ternak terpapar PMK kepada hewan ternak yang sehat.
Wiku mengatakan penerapan biosekuriti ketat dan tepat merupakan upaya memutus penyebaran virus di Indonesia. Selain itu, disinfeksi atau dekontaminasi area dan alat-alat di peternakan perlu dilakukan secara berkala.
Baca juga: Pemerintah berkomitmen bantu peternak terdampak penyakit PMK
Baca juga: Pemerintah siapkan komponen deteksi cacar monyet di Indonesia
Baca juga: Hewan ternak di 269 kota/kabupaten tertular PMK, terbanyak Jatim
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022