Dalam kegiatan "Sehari untuk Ciliwung" tersebut, kegiatan pelestarian sungai yang dilakukan berupa penanaman 200 bibit pohon buah yang memiliki tinggi lebih dari satu meter sehingga tidak diterjang oleh banjir dan penebaran 2.000 benih ikan nila.
"Kegiatan penanaman 200 bibit pohon dilaksanakan dengan tujuan untuk mengurangi abrasi di sekitar Sungai Ciliwung sekaligus melindungi dan menahan tanah supaya tetap kokoh," kata Kepala Departemen Lingkungan Hidup BEM UI 2022 Kevin Wisnumurthi dalam kegiatan "Sehari untuk Ciliwung" di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Hari Bumi, BEM UI selenggarakan bersih-bersih Situ Rawa Besar
Sementara kegiatan penebaran 2.000 benih ikan bertujuan untuk merestorasi ekosistem Sungai Ciliwung dan menambah ketersediaan ikan.
Selain itu, BEM UI juga melakukan edukasi kebencanaan bagi masyarakat di sekitar Sungai Ciliwung yang terdiri dari anak-anak sekolah hingga dewasa.
Kevin mengatakan, melalui edukasi kebencanaan, masyarakat diharapkan dapat meningkatkan ketanggapdaruratan bencana di sekitar Sungai Ciliwung.
Kegiatan "Sehari untuk Ciliwung" juga menggalang donasi untuk alat transportasi sungai berupa rakit untuk membantu aktivitas warga di sekitar Sungai Ciliwung. Rakit akan diserahkan pada Hari Sungai Internasional yang jatuh pada 25 September 2022.
Sementara Koordinator Bidang Sosial Lingkungan BEM UI 2022 Amira Widya Damayanti menuturkan pencemaran sungai adalah masalah penting yang perlu diatasi karena dapat membahayakan lingkungan dan manusia.
Baca juga: Hari Lingkungan Hidup Sedunia, BEM UI bersihkan Sungai Ciliwung
Menurut dia, pencemaran yang terjadi di Sungai Ciliwung menimbulkan berbagai dampak, mulai dari banjir, terganggunya ekosistem, bahkan nyawa manusia dapat terancam.
"Masalah pencemaran sungai merupakan salah satu masalah yang menjadi perhatian utama BEM UI," ujarnya.
Amira menuturkan untuk menanggulangi permasalahan yang ada di Sungai Ciliwung, diperlukan kolektivitas dalam melakukan gerakan. Oleh karenanya, BEM UI bekerja sama dengan banyak pihak untuk mengadakan kegiatan "Sehari untuk Ciliwung".
Pihak-pihak tersebut mencakup antara lain Ikatan Alumni Universitas Indonesia, Komunitas Peduli Ciliwung Gerakan Masyarakat Bersih Sungai Ciliwung (KPC Gema Bersuci), Direktorat Kemahasiswaan UI, dan Palang Merah Indonesia Jakarta Selatan.
BEM UI juga berkolaborasi dengan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta, BPDAS Citarum Ciliwung, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, media massa, dan Sekolah Relawan.
Baca juga: BEM UI tanam 100 bibit mangrove di Pulau Pramuka
"Keberadaan mitra kolaborasi merupakan aspek penting bagi gerakan apapun," ujarnya.
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022