Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta memanfaatkan aplikasi pemetaan My Maps dari Google untuk memetakan sebaran bank sampah di kota tersebut sehingga memudahkan masyarakat mencari lokasi bank sampah terdekat di lingkungan mereka.Belum semuanya masuk, tetapi pasti akan kami masukkan semua lokasi bank sampah ke peta
"Sekarang masih terus berproses untuk memasukkan lokasi bank sampah di peta. Belum semuanya masuk, tetapi pasti akan kami masukkan semua lokasi bank sampah ke peta," kata Kepala Seksi Pengembangan Sumber Daya Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta Christina Endang Setyowati di Yogyakarta, Rabu.
Berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta, saat ini tercatat 565 bank sampah di kota tersebut dan baru ada sekitar 400 bank sampah yang sudah masuk dalam peta.
Menurut dia, dengan menandai lokasi bank sampah di peta, maka masyarakat dapat menemukan bank sampah dengan mudah sehingga bisa mengakses berbagai layanan yang dibutuhkan.
Baca juga: DLH Yogyakarta membutuhkan waktu sepekan normalisasi depo sampah
“Misalnya saja saat ada pelatihan pengolahan sampah di bank sampah tertentu maka masyarakat bisa dengan mudah menemukan bank sampah tersebut melalui peta karena sudah akan langsung diarahkan ke bank sampah yang dituju,” katanya.
Namun demikian, lanjut dia, terkadang ditemui sejumlah kendala untuk menandai lokasi bank sampah di aplikasi pemetaan karena titik koordinat yang kurang tepat.
“Terkadang titik koordinat yang dimaksud tidak tepat. Jadi kami tunda dulu. Nanti akan dicoba dengan 'share location' langsung dari bank sampah. Mudah-mudahan titik lokasinya lebih tepat,” katanya.
Ia pun memastikan akan terus melakukan pemutakhiran data bank sampah sehingga titik lokasi bank sampah di aplikasi pemetaan sesuai dengan kondisi di lapangan.
Baca juga: DLH Yogyakarta khawatir depo tidak mampu tampung sampah
“Mungkin saja ada bank sampah yang tidak aktif atau bahkan mati. Tentu harus dihapus dari peta atau ada penambahan bank sampah baru atau ada penggantian nama bank sampah. Akan terus kami 'update'," katanya.
DLH Kota Yogyakarta berupaya meningkatkan peran bank sampah untuk membantu pengurangan sampah di kota tersebut menjadi sekitar lima persen dan berharap setiap rukun warga (RW) di Yogyakarta memiliki bank sampah. Di Kota Yogyakarta terdapat lebih dari 600 RW.
Setiap hari Kota Yogyakarta rata-rata menghasilkan 370 ton sampah dengan sekitar 260 ton di antaranya dibuang ke TPA Piyungan dan sisanya dikelola oleh pemulung dan 565 bank sampah.
Baca juga: DLH sebut 20 persen bank sampah di Yogyakarta belum optimal
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022