"Sebelumnya mendapatkan alokasi 5.000 dosis vaksin, tetapi setelah ada kunjungan Menteri Pertanian, Kabupaten Grobogan mendapatkan tambahan 7.500 dosis vaksin," kata Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Grobogan Riyanto di Grobogan, Kamis.
Dengan mengerahkan semua vaksinator yang ada, kata dia, akhirnya vaksin tahap pertama yang diperoleh sudah disuntikkan semuanya, sehingga saat ini tinggal menghabiskan vaksin tambahan yang belum diterima Pemkab Grobogan.
Baca juga: Kasatgas PMK apresiasi kearifan lokal Jateng dengan Jogo Ternak
Ia mencatat hasil vaksinasi PMK sudah mencapai 5.000 ekor hewan ternak yang menjadi sasaran vaksinasi.
"Datanya dimungkinkan terus bertambah karena petugas masih terus melakukan vaksinasi. Sedangkan sasaran berikutnya tersebar di 20 desa di Grobogan," ujarnya.
Kerja keras pemerintah dan kerja sama semua pihak dalam menangani kasus PMK, kata dia, mulai menunjukkan hasil karena dari sekitar 2.051 hewan ternak yang terpapar sekitar 60 persen di antaranya sudah sembuh.
Baca juga: Vaksinasi antisipasi PMK di Jateng capai 62 persen
Sementara jumlah populasi ternak sapi di Kabupaten Grobogan mencapai 204.000 ekor dan kerbau sekitar 3.000 ekor. Sedangkan ternak kambing maupun domba belum menjadi prioritas vaksinasi.
Dalam rangka memutus mata rantai penularan, peternak yang mengetahui ada ternaknya yang mengalami gejala klinis mirip PMK diminta segera melaporkan ke Dinas Peternakan untuk ditindaklanjuti agar tidak menular ke ternak lainnya.
Upaya lain dari Pemkab Grobogan, yakni menutup semua pasar hewan sejak 25 Mei 2022, menyusul ditemukannya lima kasus positif PMK setelah hasil uji sampel dari 10 ekor kambing ternyata tiga ekor dinyatakan positif dan dari tiga ekor sapi ternyata dua ekor di antaranya juga dinyatakan positif.
Baca juga: Pemprov Jateng percepat vaksinasi cegah meluasnya PMK
"Sosialisasi juga digencarkan agar masyarakat semakin sadar dan tidak asal membeli ternak dari daerah terjangkit," katanya.
Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022