• Beranda
  • Berita
  • BNPB: Prioritaskan kebutuhan dasar korban banjir di Parimo

BNPB: Prioritaskan kebutuhan dasar korban banjir di Parimo

31 Juli 2022 13:16 WIB
BNPB: Prioritaskan kebutuhan dasar korban banjir di Parimo
Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto (kedua kiri) memimpin rapat koordinasi di Sekretariat Daerah Kabupaten Parigi Moutong tentang penanggulangan bencana banjir bandang di Desa Torue, Minggu (31/7/2022). ANTARA/HO-Kominfo Parigi Moutong
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BNPB) Letjen TNI Suharyanto menginstruksikan Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah untuk memprioritaskan pemenuhan kebutuhan dasar korban banjir bandang di Desa Torue dan sekitarnya pada masa tanggap darurat.

"Kebutuhan dasar logistik, air bersih perlengkapan bayi, obat-obatan harus diutamakan dalam kondisi darurat saat ini," kata Suharyanto saat rapat koordinasi penanggulangan banjir bandang Desa Torue, di Parigi Moutong, Minggu.

Baca juga: Wahana Visi pulihkan psikologi 150 anak terdampak banjir Torue

Ia mengemukakan pada situasi darurat, kebutuhan warga sangat terbatas dan serba kekurangan. Oleh karena itu, peran pemerintah melakukan intervensi sangat dibutuhkan memberikan jaminan perlindungan kemanusiaan secara kolektif yang dibantu relawan.

Menurutnya, peristiwa ini menandakan bahwa Parigi Moutong salah satu daerah rawan bencana, sebab dilihat dari histori peristiwa, daerah ini pernah dilanda tsunami pada 1938.

"Tinggal di daerah rawan bencana harus dikuatkan dengan mitigasi yang baik. Banjir bandang yang melanda daerah ini pada Kamis (28/7) malam, kami di Jakarta terus memantau perkembangannya," ujar Suharyanto.

Pada kesempatan itu, Suharyanto mengapresiasi kesigapan pemerintah dan relawan yang sudah melakukan tugas-tugas kemanusiaan pada hari pertama banjir, termasuk mendirikan posko tanggap darurat di lokasi bencana.

Baca juga: Bupati Parigi apresiasi batuan para pihak penanganan banjir Torue

Ia menuturkan masa tanggap darurat di perpanjang atau tidak tergantung situasi di lapangan, tetapi paling tidak langkah awal dilakukan oleh semua pihak dan terlibat memastikan kebutuhan warga terdampak terpenuhi, termasuk melakukan pencarian terhadap korban hilang juga menjadi bagian prioritas.

Ia mengimbau penanggulangan bencana tidak berhenti di status tanggap darurat berlangsung selama dua pekan, masih banyak proses yang harus dilakukan setelahnya. Oleh karena itu, kekuatan data menjadi bagian penting dalam melakukan intervensi.

Bagi warga yang masih menumpang di rumah kerabat karena kehilangan tempat tinggal, segera dilaporkan untuk diintervensi, begitu juga jika kebutuhan hunian sementara (huntara) mendesak dibangun, pihaknya mendukung.

Baca juga: DMI Sulteng salurkan bantuan logistik untuk korban banjir Parigi

Baca juga: Pemkab Parigi tetapkan status tanggap darurat banjir bandang Torue

"Untuk tahap awal bisa menggunakan dana tak terduga. Setelah itu masuk pra-rehabilitasi atau rekonstruksi. Sebab, membangun huntara butuh waktu mengurus administrasi keuangan, sehingga penggunaan dana tak terduga dapat menjadi alternatif," tutur Suharyanto.

Setelah rapat koordinasi, Kepala BNPB beserta rombongan dijadwalkan meninjau lokasi banjir bandang di Torue sekaligus menyalurkan bantuan logistik kepada warga terdampak.

Pewarta: Mohamad Ridwan
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022