Perumda PAM Jaya siap mendistribusikan air langsung minum untuk sebagian warga DKI Jakarta mulai tahun 2023 dengan air yang bersumber dari Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Ciliwung di wilayah Jakarta Selatan.Itu kurang lebih 750 liter per detik
Direktur Pelayanan PAM Jaya Syahrul Hasan dalam keterangannya di Jakarta, Minggu, mengatakan, pengekstraksian air Sungai Ciliwung dengan kapasitas 200 liter per detik (LPS) yang dilakukan untuk pertama kalinya ini, adalah untuk kebutuhan masyarakat.
Kemudian akan disalurkan untuk warga di Kelurahan Rawa Jati, Pancoran, Duren Tiga,
Cikoko dan Kelurahan Pejaten Timur.
"Menariknya adalah airnya bisa langsung diminum. Jadi yang tinggal di kawasan Pancoran dan Pejaten Timur nantinya air mereka bisa langsung diminum, Insya Allah di tahun 2023," kata Syahrul.
Menurut dia, pelayanan ini diberikan untuk menjawab pertanyaan publik mengenai kehadiran Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta yang fokus pada penyediaan air mengingat nomenklatur dari perseroan ini adalah perusahaan air minum.
"Padahal perusahaan air minum, tapi faktanya air ini enggak bisa diminum, tapi jadi air bersih yang dimasak baru diminum," ujar Syahrul saat berdiskusi dengan wartawan Balkoters di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (30/7) malam.
Baca juga: PAM Jaya: Komitmen pengakhiran swastanisasi air tak berubah
Baca juga: PAM Jaya: Komitmen pengakhiran swastanisasi air tak berubah
Dia mengatakan, air yang diolah itu nantinya bisa langsung diminum karena menggunakan instalasi pipa baru. Berbeda halnya dengan air yang selama ini dialirkan memakai pipa yang lama sehingga telah terkontaminasi bakteri ecoli.
Sebagai informasi PAM Jaya kini usianya 100 tahun dan panjang pipa yang ada di bawah kaki warga Jakarta mencapai 12.000 kilometer (km). Usia pipanya ada yang 100 tahun, ada yang usianya sebulan.
"Karena pipanya sambung sana dan sambung sini sehingga enggak mungkin airnya langsung bisa diminum karena memang ada yang menggunakan pipa yang lama sehingga sangat rentan bagi kesehatan" katanya.
"Karena pipanya sambung sana dan sambung sini sehingga enggak mungkin airnya langsung bisa diminum karena memang ada yang menggunakan pipa yang lama sehingga sangat rentan bagi kesehatan" katanya.
Dia juga menegaskan air yang layak langsung minum harus diolah dengan standar ketat sesuai Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 492 Tahun 2020 tentang Persyaratan Kualitas Air.
Baca juga: Pemprov DKI: "Smart Water Hackathon" munculkan inovasi anak bangsa
PAM Jaya terus berupaya memaksimalkan kemampuan yang ada untuk memenuhi kriteria yang ditetapkan pemerintah pusat untuk menyuplai air langsung minum tersebut.
Baca juga: Pemprov DKI: "Smart Water Hackathon" munculkan inovasi anak bangsa
PAM Jaya terus berupaya memaksimalkan kemampuan yang ada untuk memenuhi kriteria yang ditetapkan pemerintah pusat untuk menyuplai air langsung minum tersebut.
Nantinya, kata dia, air yang telah diolah PAM Jaya ini bisa dinikmati oleh 150.000 orang atau kurang lebih 15.000 sambungan rumah.
Selain itu, PAM Jaya juga berencana membangun SPAM Pesanggrahan yang airnya diperoleh dari Ciputat, Tangerang Selatan. Di sana PAM Jaya akan membuat intake untuk memasok air ke SPAM Pesanggrahan.
"Kami sudah beli lahan dan kami sedang melakukan proses DED (detail engineering design atau detail gambar kerja) pembangunan di tahun ini," katanya.
Tahun depan diharapkan udah bisa jadi seperti halnya SPAM Ciliwung. "Itu kurang lebih 750 liter per detik," katanya.
Tahun depan diharapkan udah bisa jadi seperti halnya SPAM Ciliwung. "Itu kurang lebih 750 liter per detik," katanya.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022