Dia mengaku sudah menghubungi sekolah-sekolah agar mendorong pelajar mendatangi venue ASEAN Para Games untuk menyemangati para atlet.
"Kami sudah menyampaikan kepada pembina, di sana rasa empati anak-anak bisa ditumbuhkan melalui pergelaran yang melibatkan penyandang disabilitas," kata Sapta.
Menurut dia, meski terlahir dengan keterbatasan, para atlet tampil dengan semangat tinggi menyumbangkan yang terbaik kepada bangsa.
Baca juga: Di bawah dukungan ibunda, Meliana raih emas para-renang
Menurut dia, salah satu cabang olahraga yang bisa didatangi oleh pelajar adalah boccia.
"Cabang ini menampilkan sesuatu yang sangat edukatif. Bahkan pada boccia ini pemain harus cerdas, meskipun mereka mengalami kekakuan otot tapi mereka harus cerdas. Salah satu atletnya ada dari mahasiswa Fakultas Ekonomi UNS (Universitas Sebelas Maret)," kata Sapta.
APG 2022 sendiri menjadi ajang debut untuk tim boccia Indonesia sehingga lebih berkesan.
Terkait penerapan protokol kesehatan di setiap venue, Sapta mengaku sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan seluruh relawan untuk memastikan protokol kesehatan diterapkan dengan baik.
"Sesuai dengan aturan PPKM level 1, kami hanya melakukan cek suhu. Selain itu di semua venue dari Dinas Kesehatan sudah memantau terkait dengan pencegahan COVID-19. Untuk penggunaan masker, kami imbau panitia memastikan semua yang hadir menggunakan masker," kata dia.
Baca juga: Indonesia cukur Myanmar 5-1 dalam sepak bola CP ASEAN Para Games
Pewarta: Aris Wasita
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2022