"Ini semua produk vokasional kerajinan dari anak berkebutuhan khusus," kata Kepala SLB Mandiri Putra di Stadion Manahan, Solo, Selasa.
Lokasi pameran berbagai produk tersebut persis berada di area lingkar luar Stadion Manahan, di seberang GOR Fakultas Olahraga Universitas Sebelas Maret.
Karya seni itu berupa coretan gambar dari anak autis, down syndrome, tunarungu, dan tunadaksa di lembaran kain kanvas yang kemudian dibuat menjadi produk suvenir, salah satunya tas kotak atau totebag.
Selain tas, juga ada mug, pouch dan kaus dengan merek "DAUN" yang artinya Dari ABK Untuk Negeri.
Produk DAUN dari SLB Mandiri Putra merupakan satu-satunya stan suvenir dari lembaga pendidikan yang menjadi peserta di pameran tersebut.
Baca juga: Atlet apresiasi layanan transportasi difabel di ASEAN Para Games
"Daun menjadi suvenir resmi. Satu-satunya sekolah di Indonesia yang terpilih, selebihnya di sini UMKM profesional. Ada seleksinya, dikurasi produknya, dinilai keunikannya, apakah bisa dijual, dan mengangkat nilai kekhususan anak," imbuh Fajar.
Keunikan produk Daun dari SLB Putra Mandiri ini yaitu semua gambarnya asli hasil karya pelajar sekolah itu tanpa sentuhan edit sehingga membuat gambar-gambar menjadi otentik dan memiliki beragam ekspresi.
Menurut Fajar setiap gambar memiliki cerita salah satunya adalah gambar abstrak berbentuk lingkaran-lingkaran yang seperti wajah manusia yang diperkirakan ketika sedang merasa tidak nyaman.
Satu karya yang cukup diminati pengunjung, juga dibuat oleh seorang anak penyandang autisme, adalah gambar sederhana berupa planet-planet dan telah habis terjual.
Kemudian ada lagi desain karakter Upin Ipin ketika anak yang membuatnya sedang dalam keadaan ceria, karena dia senang karakter kartun tersebut.
Baca juga: Tuah ASEAN Para Games 2022
Total ada 35 desain gambar yang dibawa dalam pameran tersebut dengan proses pembuatan produk cukup sederhana, yakni anak-anak menggambar di selembar kertas dengan krayon warna.
Kemudian gambar itu diproses digital, setelah itu dicetak dan diaplikasikan ke produk.
"Jadi teknik sablonnya, gambar itu disetrika ke permukaan produk, oleh anak-anak sendiri," papar Fajar.
Ia bekerja sama dengan UMKM lain untuk pembuatan tasnya, sedangkan desain murni dari hasil karya anak-anak di SLB Putra Mandiri.
Baca juga: Pelaku UMKM di Solo perluas akses pasar di ASEAN Para Games Solo
Harga produk DAUN untuk tas totebag berwarna putih ukuran 30x40 cm adalah Rp30 ribu dan untuk tas dengan bahan berwarna dijual Rp40 ribu serta ada juga yang digambar langsung secara manual di produknya dengan harga Rp100 ribu.
“Seperti sebuah tas dengan gambar Rajamala, maskot ASEAN Paragames 2022. Proses melukisnya tiga hari," ungkap Fajar.
Selain bisa dibeli di stan, peminat juga bisa mendapatkan produk DAUN di Tokopedia, di akun toko @Daun-SLB Mandiri Putra.
SLB Putra Mandiri sendiri memiliki 45 siswa dengan jenjang SD, SMP dan SMA yang fokus untuk melatih kemandirian terlebih dulu. "Agar mandiri kreatif, produktif dan berdaya saing," jelasnya.
Baca juga: Round up - Meniti jalan sukses sejak dimulainya APG 2022 Solo
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2022