Berlaga di lintasan lari Stadion Manahan, Surakarta, Rabu, Nanda Mei Sholihah sukses membukukan catatan waktu satu menit 3,160 detik. Sedangkan perak direbut atlet Thailand Sasirawan dan medali perunggu direbut wakil Myanmar, Nandar.
"Saya memang sempat ragu saat turun di 400 meter. Kan beda dengan 100 dan 200 meter. Tapi alhamdulillah bisa memberikan yang terbaik. Terima kasih atas dukungannya," kata Nanda Mei Sholihah saat dikonfirmasi usai berlaga.
Baca juga: Cedera hamstring kambuh tak halangi Sapto Yogo rebut emas ketiga APG
Pada nomor 100 dan 200 meter, Nanda Mei Sholihah bisa dikatakan sebagai jawara karena bisa menguasainya sejak 2017. Kematangan dan berlatih maksimal dinilai menjadi salah satu kunci bisa tetap tampil dominan.
"Yang penting yakin. Apalagi ini menjadi target pribadi saya. Tiga emas," kata atlet dengan paras ayu itu.
Selain sukses merebut tiga emas, kebanggaan Nanda Mei Sholihah saat turun di ASEAN Para Games 2022 adalah bisa dikawal langsung oleh orang tuanya. Tidak hanya itu dukungan juga diberikan oleh rekan seprofesi hingga masyarakat yang bisa menonton langsung di stadion.
"Ini menjadi motivasi tersendiri bagi saya. Semoga prestasi ini bisa menjadi tahapan untuk ke level yang lebih tinggi," kata mahasiswi UNS itu.
Pada ASEAN Para Games 2022, Nanda Mei Sholihah turun di empat nomor sekaligus dan yang belum dijalani nomor tim campuran yang di antaranya bersama dengan Sapto Yogo Purnomo Dengan demikian, peluang menambah pundi emas masih terbuka.
Baca juga: Maria Wilil sebut petuah sang ayah jadi motivasi raih emas di APG 2022
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2022