Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Pos Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, menindaklanjuti laporan warga terkait munculnya buaya di Sungai Biding Kecamatan Mentaya Hilir Utara, dengan memasang pancing umpan ayam untuk mengevakuasi buaya tersebut.Buaya yang terlihat warga dan petugas keamanan setempat lebih dari satu ekor
"Buaya yang terlihat warga dan petugas keamanan setempat lebih dari satu ekor. Diperkirakan berukuran setengah sampai tiga meter," kata Komandan Jaga BKSDA Pos Sampit, Muriansyah di Sampit, Kotawaringin Timur, Minggu.
Muriansyah mengatakan, pihaknya mendapat laporan dari dari humas salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit. Disebutkan, warga melihat kemunculan beberapa ekor buaya di Sungai Biding, anak Sungai Sampit yang bermuara ke Sungai Mentaya.
Sungai Biding masih dimanfaatkan warga untuk kegiatan sehari-hari yakni mandi, mencuci dan buang air. Sungai ini berbatasan dengan areal hak guna usaha perkebunan kelapa sawit tersebut.
Baca juga: BKSDA dan Balai Karantina melepasliarkan ratusan burung sitaan
Pihak perusahaan melaporkan informasi dari warga terkait kemunculan sejumlah buaya agar BKSDA membantu mengevakuasi satwa liar tersebut karena dikhawatirkan membahayakan masyarakat.
Kekhawatiran ini cukup beralasan karena pernah terjadi serangan buaya pada karyawan perusahaan pada 31 Maret 2022. Seorang karyawan yang akrab disapa Amang Banjar diserang buaya saat buang air besar di parit tersebut.
Serangan buaya membuat Amang Banjar luka ringan di bagian kaki kiri. Buaya yg menyerang tersebut diduga kuat merupakan buaya jenis buaya muara, dengan panjang sekitar satu meter.
Baca juga: Warga Kotawaringin Timur dikagetkan buaya berjemur di sungai
Muriansyah datang ke lokasi ditemani seorang anggota Manggala Agni. Mereka melakukan observasi dengan mengamati kondisi perairan di sekitar lokasi tempat buaya muncul.
BKSDA berupaya mengevakuasi buaya-buaya tersebut agar tidak menyerang manusia. Upaya penangkapan dilakukan dengan cara memasang pancing dengan umpan ayam.
"Dengan disaksikan sekuriti perusahaan dan warga, kami memasang satu set jerat atau pancing buaya umpan satu ekor ayam," sambung Muriansyah.
Muriansyah memberikan masukan kepada petugas keamanan perusahaan dan warga terkait ancaman serangan buaya. Aktivitas di sungai disarankan dihindari, khususnya ketika hari gelap karena sangat rawan serangan buaya.
Baca juga: Penyelamatan induk dan anak orang utan di Kotim jadi perhatian warga
Baca juga: BKSDA Pos Sampit temukan induk dan anak orangutan di kebun warga
Pewarta: Kasriadi/Norjani
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022