• Beranda
  • Berita
  • Kemenkes: BIAN 2022 kejar imunisasi yang tertinggal saat pandemi

Kemenkes: BIAN 2022 kejar imunisasi yang tertinggal saat pandemi

8 Agustus 2022 20:24 WIB
Kemenkes: BIAN 2022 kejar imunisasi yang tertinggal saat pandemi
Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril dalam Siaran Sehat yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin (8/8/2022). (ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti)

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) tahun 2022 memiliki target mengejar cakupan imunisasi dasar pada anak yang tertinggal saat pandemi COVID-19.

“Setelah COVID-19 mulai mereda, kita mulai kejar vaksin untuk anak-anak, yakni vaksin dasar dan yang wajib bagi anak,” kata Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril dalam Siaran Sehat yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin.

Pandemi COVID-19 yang mewabah di seluruh dunia termasuk Indonesia, menurut Syahril telah membuat cakupan imunisasi dasar pada anak bangsa sangat berkurang.

Sebab pandemi telah menunda kinerja pemerintah mendistribusikan vaksin pada masyarakat, akibat adanya pembatasan berupa jaga jarak dan menjauhi kerumunan. Berdasarkan data Kemenkes dalam laman resminya, ada sekitar lebih dari 1,7 juta bayi di Indonesia yang belum mendapatkan imunisasi dasar selama periode 2019-2021.

Baca juga: Reisa: Imunisasi cegah penyakit berulang penyebab kekerdilan anak

Baca juga: Kemenkes terapkan tiga transformasi kesehatan dalam BIAN 2022

Dengan diselenggarakannya BIAN 2022, diharapkan dapat mengejar target imunisasi dasar anak yang pihaknya tetapkan. BIAN sendiri sedang dijalankan dengan dibagi menjadi dua tahap. Tahap I dilakukan pada bulan Mei, dan difokuskan pada luar Pulau Jawa, dan tahap II pada bulan Agustus, layanan difokuskan pada Pulau Jawa-Bali.

Pada imunisasi dasar, Syahril membeberkan pemerintah mengejar cakupan pemberian vaksin seperti campak rubella yang menyasar usia sembilan sampai 59 bulan dan imunisasi kejar pada anak usia 12 sampai 59 bulan yang tidak lengkap seperti imunisasi OPV, IPV, dan DPT-HB-Hib.

Syahril menambahkan untuk wilayah Bali dan DI Yogyakarta tidak melaksanakan imunisasi tambahan karena cakupannya sudah melampaui target. Sedangkan di luar pulau Jawa-Bali, cakupan imunisasi sudah mencapai sekitar 70 persen.

“Di luar itu sudah mendekati sekitar 70-an persen yang sudah melakukan imunisasi kejar dan yang tambahan tadi,” kata dia.

Syahril juga mengatakan BIAN 2022 dijadikan momentum memaksimalkan pembangunan generasi bangsa yang sehat, sekaligus melindungi anak bangsa dari berbagai macam penyakit berbahaya setelah hadirnya pandemi COVID-19.

“Ini adalah upaya kita semua untuk melindungi anak-anak bangsa kita, dari penyakit-penyakit yang sebetulnya bisa dicegah dengan imunisasi,” ucap dia.*

Baca juga: Reisa minta keluarga bawa anak ikuti BIAN 2022 cegah KLB dan wabah

Baca juga: Puskesmas Kelurahan Cilangkap gelar program BIAN di Cipayung

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022