Dengan harga jual kurang dari 1.000 yuan per botol, Azvudine, obat anti-COVID-19 yang diproduksi oleh Genuine Biotech Ltd, perusahaan farmasi yang berkantor pusat di Provinsi Henan, maka akan mudah dijangkau oleh warga China, tulis media setempat, Senin.
Beberapa obat lain yang telah mendapatkan persetujuan otoritas China menimbulkan kontroversi di kalangan masyarakat karena harganya sangat mahal dan tidak terjangkau.
China sebelumnya memberikan persetujuan pada Paxlovid, pil anti-COVID-19 buatan Pfizer, dan terapi antibodi buatan dalam negeri BRII-196/BRII-198.
Paxlovid dijual seharga 2.400 yuan (Rp5,2 juta) per paket, sedangkan BRII-196/BRII-198 biayanya 10.000 yuan (Rp21,9 juta) per terapi.
Genuine Biotech mampu memproduksi 6,8 miliar butir pil per tahun yang diperkirakan mencukupi kebutuhan perawatan 200 juta pasien.
Lebih dari 10 jenis obat anti-COVID-19 yang dikembangkan di China sedang dalam tahap riset.
Di antara obat-obatan tersebut ada VV116 yang merupakan kandidat nukleosida anti-SARS-CoV-2 oral yang dikembangkan Shanghai Institute of Materia Medica bersama Wuhan Institute of Virolog Wuhan yang telah mendapatkan persetujuan penggunaan darurat dari Kementerian Kesehatan Uzbekistan pada Desember 2021.
Baca juga: China keluarkan izin edar obat COVID-19 di tengah wabah Omicron
Baca juga: Obat COVID-19 dipasarkan di China mulai Desember
Baca juga: China setujui uji klinis obat COVID-19, efektif bagi pasien kritis
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2022