Konten sepanjang dua menit tersebut turut menyematkan logo salah satu media nasional.
Pada Rabu (10/8), unggahan itu sudah dibagikan ulang hingga 614 kali dan direspon 3.600 pengguna Facebook.
Berikut isi narasinya:
“Detik-detik Ledakan di Kota BesarIndonesiaSeranganok SubatDunguHancurkan Gedung Kominfo,”
Namun, benarkah konten itu menampilkan detik-detik ledakan di Gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo)?
Penjelasan:
Dari hasil penelusuran fakta, video pada tangkapan layar yang diunggah di Facebook itu memang disiarkan media TribunTimur di kanal YouTube-nya pada 1 Maret 2022.
Namun, judul video yang ada di tangkapan layar Facebook telah disunting. Dari aslinya "Detik-detik Ledakan di Kota Besar Ukraina Serangan Rusia Hancurkan Gedung Perkantoran", diubah menjadi "LEDAKAN DI KANTOR Kominfo".
Video itu disebut sebagai hasil rekaman dari Kepala Staf Pertahanan Kharkiv yang menunjukkan dampak dari serangan Rusia.
Konten tersebut dikaitkan dengan Kominfo, sebagai respon warganet atas pemberlakuan aturan kewajiban penyelenggara sistem elektronik (PSE) untuk mendaftar ke kementerian itu.
Unggahan di Facebook itu termasuk dalam kategori konten hoaks satir.
Peraturan Menteri Kominfo Nomor 5 Tahun 2020 tentang Penyelenggara Sistem Elektronik Lingkup Privat itu sempat ramai dibicarakan publik pada akhir Juli 2022.
Klaim: Video ledakan di gedung Kominfo
Rating: Hoaks
Cek fakta: Misinformasi! Kominfo bisa "intip" isi surel dan WhatsApp pengguna
Cek fakta: Hoaks! Pemerintah luncurkan situs "Portal Gim Anak Bangsa"
Cek fakta: Misinformasi! Kominfo blokir "platform" karena sebarkan hoaks
Pewarta: Tim JACX
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2022