• Beranda
  • Berita
  • Saham Asia ikuti penurunan Wall Street jelang data inflasi AS

Saham Asia ikuti penurunan Wall Street jelang data inflasi AS

10 Agustus 2022 09:32 WIB
Saham Asia ikuti penurunan Wall Street jelang data inflasi AS
Arsip Foto - Orang-orang melewati layar elektronik yang menunjukkan indeks harga saham Nikkei Jepang di dalam sebuah aula konferensi di Tokyo, Jepang, Selasa (14/6/2022). ANTARA/REUTERS/Issei Kato/am.

Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang merosot 0,51 persen, sementara indeks Nikkei Jepang memperpanjang kerugian dari hari sebelumnya dan tergelincir 0,65 persen

Saham-saham Asia jatuh dan dolar stabil pada awal perdagangan Rabu pagi, karena investor menunggu laporan utama inflasi AS untuk memberikan petunjuk tentang rencana Federal Reserve untuk pengetatan moneter di masa depan.

Laporan Indeks Harga Konsumen (IHK) akan dirilis hari ini, dengan pasar mengamati tanda-tanda bahwa inflasi mereda pada Juli meskipun angka pekerjaan AS yang kuat secara tak terduga minggu lalu.

Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang merosot 0,51 persen, sementara indeks Nikkei Jepang memperpanjang kerugian dari hari sebelumnya dan tergelincir 0,65 persen.

KOSPI Korea Selatan melemah 0,64 persen, indeks ASX 200 Australia turun 0,08 persen, dan TAIEX Taiwan turun 0,70 persen.

"Saya rasa kita belum melewati pasar bearish - risiko resesi membayangi dan saya rasa The Fed belum selesai dengan pengetatan ikat pinggang yang agresif," kata David Chao, ahli strategi pasar global untuk Asia Pasifik di Invesco, dikutip dari Reuters.

"Saya tidak berpikir pasar telah sepenuhnya mengabaikan variabel-variabel ini. Data inflasi minggu ini pasti akan memberi kita lebih banyak kejelasan tentang prospek kebijakan jangka pendek Fed."

Penurunan di pasar Asia mengikuti Wall Street, yang ditutup pada Selasa (9/8/2022) dengan ketiga indeks utama merosot dengan indeks S&P 500 turun 0,42 persen, Dow Jones Industrial Average turun 0,18 persen dan Komposit Nasdaq jatuh 1,19 persen.

Dolar membalikkan kerugian semalam dan diperdagangkan datar di Asia. Indeks dolar, yang mengukur safe-haven greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun tipis 0,009 persen pada 106,330.

"Data IHK yang kuat minggu ini bisa berarti Fed kembali ke jalur kenaikan suku bunga agresif, yang akan memperkuat kembali dolar," kata Chao.

Harga minyak turun sedikit setelah lonjakan semalam mereda. Minyak mentah berjangka Brent turun 15 sen menjadi diperdagangkan di 96,16 dolar AS per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 22 sen menjadi diperdagangkan pada 90,28 dolar AS per barel.

Emas juga memangkas kenaikannya dan turun 0,09 persen menjadi diperdagangkan di 1.792,54 dolar AS per ounce. Emas secara singkat menembus penghalang 1.800 dolar AS semalam untuk pertama kalinya dalam lebih dari sebulan.

Di pasar uang kripto, bitcoin, yang sering melacak saham teknologi, merosot 1,08 persen menjadi 22.891,48 dolar AS.

Baca juga: Saham China dibuka lebih rendah, indeks Shanghai jatuh 0,16 persen
Baca juga: Wall Street ditutup lebih rendah di tengah panduan laba mengecewakan
Baca juga: Saham China perpanjang keuntungan, Indeks Shanghai naik 0,32 persen

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022