• Beranda
  • Berita
  • BMKG beri peringatan dini hujan dan angin kencang di Manggarai Barat

BMKG beri peringatan dini hujan dan angin kencang di Manggarai Barat

11 Agustus 2022 11:03 WIB
BMKG beri peringatan dini hujan dan angin kencang di Manggarai Barat
Kebakaran pada salah satu titik lahan di dalam Kota Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT beberapa waktu lalu. (ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi)
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Komodo Manggarai Barat memberikan peringatan dini waspada hujan dan angin kencang di wilayah Manggarai Barat, NTT dalam pekan ini.

"Untuk potensi hujan dalam pekan ini. Waspadai potensi angin kencang yang bisa menyebabkan kebakaran hutan (karhutla)," kata Kepala Stasiun Meteorologi Komodo Manggarai Barat Sti Nenotek di Labuan Bajo, Kamis.

Baca juga: BMKG ingatkan waspadai angin kencang di perairan Taman Nasional Komodo

Hal tersebut, kata Sti, mengingat aktifnya gelombang rossby di wilayah NTT yang mengindikasi potensi pertumbuhan awan hujan yang luas di sekitar wilayah yang dilewatinya.

Selain itu, adanya anomali suhu muka laut 1-4 derajat di NTT (Laut Flores) yang mengindikasikan potensi penguapan (penambahan masa uap air),  sehingga wilayah Manggarai Barat berpotensi hujan ringan hingga lebat disertai petir dan angin kencang.

Atas peringatan dini ini, Sti mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi angin kencang yang sifatnya kering di musim kemarau, karena berpotensi menyebabkan meluasnya karhutla.

Antisipasi potensi karhutla bisa dilakukan dengan tidak membakar lahan atau melakukan aktivitas yang berpotensi membuat kebakaran.

"Diharapkan para petani tidak membersihkan lahan atau membuka lahan baru dengan cara membakar, karena akan mengakibatkan kebakaran yang meluas akibat  angin kencang," kata Sti.

Baca juga: BMKG fungsikan alat MAWS di Pelabuhan Multipurpose Labuan Bajo

Baca juga: BMKG perkuat sosialisasi mitigasi gempa bumi di Manggarai Barat


Selain memberi peringatan potensi angin kencang dan hujan, BMKG juga meminta masyarakat untuk mengantisipasi potensi bencana kekeringan dengan menabung dan menghemat air.

Hal itu merupakan bagian dari mitigasi dampak kekeringan yang terjadi pada musim kemarau tahun 2022.

Pewarta: Fransiska Mariana Nuka
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022