Dia mengatakan, bagi Demokrat, merawat perdamaian di Aceh merupakan kewajiban seperti amanah Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Ketum AHY selalu menyampaikan bahwa merawat perdamaian dan keamanan di Aceh adalah sebuah keniscayaan bagi Demokrat. Ini sejalan dengan nilai-nilai perjuangan Demokrat yaitu menjaga keamanan dan perdamaian," kata Riefky dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Hal itu dikatakannya terkait peringatan 17 tahun perdamaian Aceh yang diperingati pada Senin (15/8).
Riefky meminta seluruh kader Demokrat di legislatif maupun di eksekutif untuk mendukung dan memperjuangkan upaya penguatan pelaksanaan butir-butir perjanjian Nota Kesepahaman (MoU) Helsinki yang dituangkan dalam Undang-Undang Pemerintah Aceh (UUPA).
"Kita meminta kepada seluruh kader Demokrat, khususnya di Aceh untuk fokus dan konsisten mendukung dan memperjuangkan upaya penguatan dan pelaksanaan butir-butir MoU yang ada dalam UUPA," ujarnya.
Baca juga: Mahfud: Perdamaian Aceh upaya bangun keindonesiaan dalam bingkai NKRI
Wakil Ketua Komisi I DPR RI itu mengingatkan masyarakat bahwa perdamaian Aceh merupakan salah satu yang harus syukuri dan apresiasi. Hal itu menurut dia, terutama bagi Demokrat, perdamaian Aceh merupakan salah satu warisan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk Aceh yang perlu dikawal bersama.
"Perdamaian Aceh yang kita rasakan hari ini adalah salah satu capaian yang perlu kita rawat. Kita berterimaksih kepada semua pihak yang terlibat dalam proses perdamaian Aceh, terutama bapak SBY," katanya.
Karena itu Riefky mengajak semua pihak untuk menjaga dan mengawal secara bersama-sama perdamaian di Aceh.
Baca juga: Anggota DPR RI ajak masyarakat kawal perdamaian Aceh
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022