Acara tersebut dimulai dengan pemotongan tumpeng oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang dan Federasi Mikronesia Heri Akhmadi sebagai simbol rasa syukur atas nikmat kemerdekaan yang sudah menginjak usia 77 tahun.
Acara dilanjutkan dengan siswa-siswi, mulai dari sekolah dasar hingga SMA, mengibarkan bendera merah putih bersama Dubes dan istri, Nuning Akhmadi.
Pertunjukan seni selanjutnya adalah penampilan angklung yang membawakan sejumlah lagu, baik lagu populer seperti Mission Impossible maupun lagu-lagu daerah, seperti Suwe Ora Jamu dan Tokecang.
Pencak silat dan tari-tarian, yang juga diiringi oleh musik angklung, ikut mengisi kemeriahan.
Dubes dan istri serta jajaran pejabat ikut menari dalam acara tersebut, yang diikuti dengan berfoto bersama.
Pawai kemudian digelar oleh para anggota pasukan pengibar bendera (Paskibra) dan siswa-siswi SRIT yang mengelilingi komplek sekitar sekolah tersebut.
Para peserta pawai mengenakan pakaian daerah yang beragam, mulai dari Jawa hingga Papua.
Dubes Heri dalam sambutannya berpesan agar warga negara Indonesia (WNI) di Jepang bangkit lebih kuat dalam menghadapi pandemi dan krisis dalam momentum peringatan HUT ke-77 RI.
“Kita berada di luar negeri ini tentu mempunyai tugas untuk membantu pemulihan negara baik perekonomian maupun COVID-19. Pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat,” katanya.
Dalam momentum HUT ke-77 RI, dia berharap angka yang sangat baik itu menjadi awal yang baik dari perjuangan bangsa Indonesia selama ini.
“77 tahun yang lalu kita berusaha memerdekakan diri dari penjajah. 77 tahun kemudian kita harus bekerja keras untuk membela bangsa kita keluar dari pandemi dan krisis ekonomi dunia yang demikian luar biasa,” ujarnya.
Baca juga: PPI di Jepang gelar lomba HUT ke-77 RI, pererat tali persatuan
Baca juga: Dubes ajak WNI di Jepang bangkit lebih kuat di momentum HUT RI
WNI di Kuala Lumpur ikuti berbagai lomba jelang HUT ke-77 RI
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2022