"Saat ini, dengan cakupan vaksinasi dosis satu hingga dua sudah cukup tinggi. Memang agak sulit untuk meningkatkan kembali, sebab situasinya sudah berbeda dengan saat awal vaksinasi, tapi harus dicoba terus untuk meningkatkan," ujar Ismen Mukhtar saat dihubungi di Bandarlampung, Jumat.
Ia mengatakan cakupan vaksinasi tersebut dapat segera ditingkatkan melalui edukasi secara terus menerus kepada masyarakat.
Baca juga: RSUDAM Lampung sebut vaksinasi booster kedua nakes sudah dimulai
"Edukasi penting dilakukan terus menerus untuk meningkatkan cakupan vaksinasi. Sebab, saat ini yang belum mendapatkan vaksinasi kebanyakan adalah orang yang masih ragu atau memiliki kendala lainnya, biasanya agak sulit menaikkan cakupan kalau sudah tinggi angkanya," katanya
Dia menjelaskan dengan edukasi terus menerus akan meningkatkan cakupan vaksinasi, sehingga bisa segera tuntas dan mencegah laju penambahan kasus COVID-19.
"Vaksinasi ini sebaiknya dilakukan dengan cepat, sebab efikasinya hanya bertahan 4-6 bulan saja. Bila cepat, sirkulasi penularan COVID-19 bisa dicegah, dan kalau tidak secepatnya dilakukan hanya bisa melindungi individu, tidak bisa secara luas," tambahnya.
Menurut dia, masyarakat yang belum menuntaskan vaksinasi dosis dua atau ketiga diharapkan dapat segera melakukan vaksinasi untuk membentuk imunitas.
Baca juga: Epidemiolog: Vaksinasi booster kedua nakes putus mata rantai penularan
Baca juga: Wagub Lampung imbau masyarakat segera vaksinasi penguat
"Bagi yang vaksinasinya belum tuntas segera dituntaskan, dan bila ada yang belum sama sekali melakukan vaksinasi segera lakukan vaksinasi, setidaknya bisa membentuk imunitas di tubuh meski masih perlu dilengkapi dengan penerapan protokol kesehatan secara konsisten," ucapnya.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, cakupan vaksinasi di Lampung dengan sasaran sebanyak 7.558.816 orang. Untuk vaksinasi dosis satu mencapai 6.101.300 orang. Sedangkan dosis kedua mencapai 4.872.293 orang, dosis ketiga mencapai 1.173.716 orang, dan dosis keempat sebanyak 244 orang.
Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022