• Beranda
  • Berita
  • PDGI sebut jumlah dokter gigi spesialis di Indonesia masih kurang

PDGI sebut jumlah dokter gigi spesialis di Indonesia masih kurang

20 Agustus 2022 13:17 WIB
PDGI sebut jumlah dokter gigi spesialis di Indonesia masih kurang
Seorang dokter gigi sedang memeriksa kesehatan gigi anak di Kota Pariaman, Sumbar saat pelaksanaan Bakti Sosial Persatuan Dokter Gigi Indonesia yang dilaksanakan di kota tabuik tersebut. (ANTARA/Aadiaat M. S. ) (ANTARA/Aadiaat M. S. )

Yang menjadi masalah adalah distribusinya

Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PB PDGI) drg. Tari Tritarayati, SH. MHKes mengatakan jumlah dokter gigi spesialis di Indonesia saat ini masih kurang dan hal itu menjadi tantangan bagi pemenuhan kualitas pelayanan masyarakat.

“Ini merupakan tantangan bagaimana organisasi profesi harus bekerja sama dengan pendidikan kedokteran gigi supaya produksi (lulusan dokter gigi) dengan kebutuhan secara nasional itu bisa terpenuhi karena ujung-ujungnya untuk kebutuhan kualitas pelayanan kepada masyarakat,” kata Tari saat ditemui wartawan di Jakarta, Sabtu.

Baca juga: PDGI: Jumlah dokter gigi di Indonesia masih belum ideal

Data Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) menunjukkan hingga kini tercatat total telah ada lebih dari 38.000 dokter gigi di Indonesia. Namun, jumlah tersebut masih didominasi oleh dokter gigi umum yang berjumlah sekitar 34.000 sementara dokter gigi spesialis hanya sekitar 4.000 orang.

“Dan data di PB PDGI menunjukkan dari 4.000 sekian dokter gigi spesialis itu baru enam provinsi yang memenuhi kebutuhan dokter spesialis atau yang secara lengkap ada dokter giginya,” ujar Tari.

Ia menyebutkan saat ini satu dokter gigi spesialis melayani lebih dari 85.000 ribu pasien. Jumlah tersebut untuk kebutuhan persebaran dokter gigi masih jauh dari kata ideal mengingat Indonesia memiliki geografi yang luas dan jumlah penduduk yang banyak, terutama di daerah terpencil, tertinggal, perbatasan dan kepulauan (DTPK).

“Yang menjadi masalah adalah distribusinya. Kita tahu masih banyak daerah-daerah, fasilitas kesehatan, terutama fasilitas kesehatan layanan primer yang di DTPK itu masih kurang dokter giginya, malah tidak ada, masih ada sekitar 40 persen puskesmas yang tidak memiliki dokter gigi,” kata Tari.

Meskipun kebutuhan dokter gigi di Indonesia yang masih banyak, Tari mengatakan bahwa yang terpenting tidak hanya menghasilkan lulusan dalam jumlah banyak melainkan juga harus membekali mereka dengan kompetensi yang baik.

“Sejalan dengan pertumbuhan dokter gigi yang pesat, maka dirasa perlu untuk meningkatkan kualitas keilmuan, pengetahuan, dan keterampilan para dokter gigi dalam memberikan layanan kesehatan gigi dan mulut secara profesional,” katanya.

Baca juga: Ladokgi miliki dokter spesialis terbaik di Indonesia

Baca juga: Kondisi gigi dan mulut yang terawat pengaruhi kesehatan organ dalam

Baca juga: PB PDGI minta UKS aktif tingkatkan edukasi kesehatan gigi sejak dini

Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2022