Berdasarkan hasil pengecekan DLH Mukomuko bersama perangkat desa dan warga, ditemukan fakta terjadi pendangkalan atau sedimentasi di semua kolam limbah sehingga air limbah melimpah keluar dan masuk ke parit menuju sungai
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, meminta perusahaan pabrik kelapa sawit PT Karya Sawitindo Mas (KSM), menggali semua kolam limbahnya yang mengalami sedimentasi atau pendangkalan untuk mengantisipasi pencemaran Sungai Kukun di daerah itui.
"Kami sudah menyampaikan hasil temuan tim yang melakukan pengecekan kolam limbah kepada pimpinan perusahaan, dan kami minta mereka menggali kolam limbah yang mengalami sedimentasi untuk antisipasi pencemaran Sungai Kukun," kata Kepala DLH Kabupaten Mukomuko, M. Rizon dalam keteranga di Mukomuko, Kamis.
Ia menjelaskan tiga orang petugas DLH Kabupaten Mukomuko sebelumnya melakukan pengecekan kolam limbah guna menindaklanjuti laporan warga Desa Tanjung Alai yang melihat limbah cair dari PT KSM dibuang ke aliran Sungai Kukun.
Berdasarkan hasil pengecekan DLH Mukomuko bersama perangkat desa dan warga, kata dia, ditemukan fakta terjadi pendangkalan atau sedimentasi di semua kolam limbah sehingga air limbah melimpah keluar dan masuk ke parit menuju sungai.
Kemudian air cucian pabrik masuk ke kolam yang mengalami sedimentasi dan ketika hujan meluber masuk ke parit menuju Sungai Kukun, janjangan kosong (sisa buah tandan sawit yang diolah di pabrik kelapa sawit) masih menumpuk dan airnya sangat bau.
Lalu, kata M Rizon, drainase di sekitar lingkungan pabrik sangat buruk dan kotor, kebersihan lingkungan pabrik sangat buruk, adanya saluran pembuangan dari kolam enam langsung ke parit menuju Sungai Kukun.
Asisten Kepala PT KSM, Robert Indrianto mengatakan pihaknya sejak beberapa hari ini menggali kolam limbah yang mengalami pendangkalan menggunakan alat berat.
"Kebetulan alat beratnya baru sampai dua hari yang lalu, setelah itu kami aksi menggali kolam limbah yang mengalami pendangkalan," katanya.
Terkait dengan dugaan limbah perusahaan mencemari Sungai Kukun, ia mengatakan, sebelum dibuang limbah diolah di instalasi pengolahan air limbah (IPAL).
"Pembuangan secara langsung tidak ada, selama ini pembuangan limbah diolah melalui IPAL," katanya.
Menurut dia itu cuma temuan dan indikasi karena selama ini limbah perusahaan tidak pernah melimpah langsung ke Sungai Kukun.
"Yang temuan kemarin itu air hujan saja karena air hujan melalui siring itu. Kalau yang limbah dari perusahaan ini tidak ada pencemaran," demikian Robert Indrianto.
Baca juga: Dinas Pertanian Mukomuko sebut sepuluh perusahaan sawit langgar aturan
Baca juga: Ratusan masyarakat Mukomuko demo perusahaan sawit
Baca juga: Polres Mukomuko bebaskan 40 petani lewat "restorative justice"
Baca juga: Ratusan hektare sawit Mukomuko diubah jadi sawah
Baca juga: Dinas Pertanian Mukomuko sebut sepuluh perusahaan sawit langgar aturan
Baca juga: Ratusan masyarakat Mukomuko demo perusahaan sawit
Baca juga: Polres Mukomuko bebaskan 40 petani lewat "restorative justice"
Baca juga: Ratusan hektare sawit Mukomuko diubah jadi sawah
Pewarta: Ferri Aryanto
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022