• Beranda
  • Berita
  • Permainan tradisional bantu asah kecerdasan anak

Permainan tradisional bantu asah kecerdasan anak

25 Agustus 2022 16:28 WIB
Permainan tradisional bantu asah kecerdasan anak
Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi alias Kak Seto di konferensi pers Chimiland, Jakarta, Kamis (25/8/2022) (ANTARA/ Nanien Yuniar)
Permainan tradisional yang populer di kalangan anak-anak seperti gobak sodor dapat melatih berbagai kecerdasan anak, kata Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi alias Kak Seto.

"Kecerdasan fisik, kognitif, kreativitas, sosial emosional, moral, semua terpadu dalam kegiatan bermain bersama," kata Kak Seto dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis.

Permainan tradisional termasuk dalam kategori bermain aktif di mana anak-anak bergerak secara aktif.

​​​​​Baca juga: Menteri PPPA ajak rayakan Hari Anak melalui permainan tradisional

Kak Seto mencontohkan manfaat permainan tradisional untuk mengasah kecerdasan anak. Permainan beregu gobak sodor di lapangan bujur sangkar di mana tiap pemain harus berusaha melewati garis pembatas tanpa tersentuh lawan, misalnya membuat anak belajar mengasah logika karena dia harus memikirkan strategi agar bisa melewati halangan.

Di sisi lain, anak juga harus berpikir kreatif dalam mengatur cara agar bisa mengecoh lawan dan berhasil melewati garis. Kejujuran anak juga diuji lewat permainan tradisional, ketika memang disentuh oleh lawan, anak belajar untuk betul-betul mengaku kalah dan hal itu melatih kecerdasan moral.

"Kalau kalah, tidak boleh ngambek, marah atau baper, itu kecerdasan emosional," kata Kak Seto.

Bermain di luar rumah sangat penting untuk anak agar mereka kembali menemukan dunia indah serta menyalurkan energi mereka lewat aktivitas fisik.

Kak Seto menegaskan, bermain adalah hak anak untuk bisa tumbuh dan berkembang secara sehat. Selain bermain aktif, ada juga bermain pasif di mana anak-anak terhibur lewat menonton televisi, pertunjukan teater atau melihat aneka hiburan lewat gawai.

"Bermain pasif dan aktif sama-sama penting," kata dia.

Dengan bermain, anak bisa meluapkan perasaan negatif sehingga terhindar dari depresi dan rasa frustrasi yang dapat membuat mereka terlibat perilaku menyimpang. Agar anak-anak lebih semangat bermain secara aktif, perlu partisipasi dari orangtua atau orang dewasa untuk aktif bermain karena anak adalah peniru ulung. Bila orangtua lebih sering terlihat berfokus pada gawai, maka anak-anak pun akan cenderung malas untuk bergerak.

Lemonilo menggelar wisata bermain Chimiland berisi permainan tradisional Indonesia seperti balap karung, balap bakiak hingga tarik tambang di Taman Lapangan Banteng, Jakarta Pusat pada 27-28 Agustus yang berkolaborasi dengan +Jakarta melalui Teman Taman Jakarta.

Baca juga: Mengenal permainan tradisional congklak lewat "game mobile"

Baca juga: Ragam permainan tradisional khas 17 Agustus yang paling dirindukan

Baca juga: SMKN 1 Pundong Bantul ajak siswa terapkan nilai-nilai budaya Jawa

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022