• Beranda
  • Berita
  • Pemkab Bogor berupaya maksimal capai imunisasi 459 ribu balita

Pemkab Bogor berupaya maksimal capai imunisasi 459 ribu balita

26 Agustus 2022 19:29 WIB
Pemkab Bogor berupaya maksimal capai imunisasi 459 ribu balita
Kepala Dinkes Kabupaten Bogor, Mike Kaltarina di Cibinong, Bogor, Jawa Barat. (ANTARA/M Fikri Setiawan)

Kita coba semaksimal mungkin saja sampai berapa persen sampai akhir bulan nanti

Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, melalui Dinas Kesehatan berupaya maksimal mencapai target imunisasi kepada 459.375 balita selama momentum Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) 2022.

"Target kita semuanya berpartisipasi. Tapi, waktunya tinggal sedikit dan Kabupaten Bogor kan sangat luas, karena hanya satu bulan hingga akhir Agustus. Kita coba semaksimal mungkin saja sampai berapa persen sampai akhir bulan nanti," kata Kepala Dinkes Kabupaten Bogor, Mike Kaltarina di Cibinong, Bogor, Jumat.

Menurutnya, BIAN 2022 digelar selama bulan Agustus. Hingga sekarang, realisasi imunisasinya 44,2 persen atau 203.253 anak telah berpartisipasi dalam BIAN 2022.

Mike menjelaskan BIAN 2022 digelar serentak di seluruh Indonesia. Pemerintah menyediakan vaksin campak rubela untuk anak usia 9-59 bulan dan 12-59 bulan untuk mendapatkan imunisasi kejar, polio tetes, polio injeksi dan pentabio.

Baca juga: Pemkab Bogor tangani kasus gizi buruk di Parungpanjang

Ia menyebutkan bahwa imunisasi dapat diperoleh di rumah sakit, puskesmas, sekolah-sekolah, pesantren, PAUD dan kelompok bermain. Namun, Dinkes Kabupaten Bogor juga terkadang harus melakukan upaya jemput bola langsung ke tengah masyarakat.

"Terutama yang wilayahnya jauh dari pusat kesehatan ya. Kita jemput bola ke pelosok-pelosok juga. Ini demi kesehatan anak-anak juga agar mendapatkan imunisasi lengkap," terang Mike.

Baca juga: Dinsos Bogor dorong ODGJ miliki NIK untuk mudahkan penanganan

Meski begitu, ia tidak menampik mengenai masih ada penolakan dari orang tua ketika petugas kesehatan datang untuk melakukan imunisasi. Sebagian masyarakat khawatir anaknya mengalami demam usai diimunisasi.

"Makanya kita lakukan pendekatan ke orang tua. Karena imunisasi aman. Tidak semua anak demam setelah imunisasi. Kita kan skrining dulu. Kalau sedang flu tidak kita berikan," ujarnya.

Baca juga: Pemkab Bogor prioritas penanganan stunting di 36 desa

Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022