• Beranda
  • Berita
  • Tak sekadar "facelift", New Xpander Cross dibekali sederet fitur baru

Tak sekadar "facelift", New Xpander Cross dibekali sederet fitur baru

27 Agustus 2022 13:24 WIB
Tak sekadar "facelift", New Xpander Cross dibekali sederet fitur baru
New Xpander Cross (ANTARA/HO)
Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) tidak hanya menyematkan fitur baru Active Yaw Control (AYC) pada New Xpander Cross, melainkan beberapa perubahan meliputi lingkar kemudi, kekedapan kabin, meter cluster LCD 8 inci, suspensi dan ground clearance 220 milimeter yang tetap nyaman saat dikendarai.

Dengan demikian, New Xpander Cross bukan sekadar menyandang status "facelift" atau model dengan pembaruan minor, melainkan memiliki tampang baru dengan sederet ubahan pada fitur, teknologi keamanan maupun kenyamanan.

Head of Training Section PT MMKSI Muhammad Arif Dwianto menjelaskan, meski ketinggian mobil bertambah, namun kenyamanan New Xpander Cross tetap terjaga berkat penambahan braket suspension bagian depan dan structural adhesive untuk suspensi bagian belakang.

“Mitsubishi New Xpander Cross memiliki kenyamanan yang sangat baik meski ground clearance yang tambah tinggi. Biasanya mobil yang ground clearance tinggi akan sangat berdampak pada kenyaman. Namun kami memasang braket suspension di bagian depan dan structural adhesive di bagian belakang sehingga kenyamanannya tetap terjaga," tutur Muhammad Arif Dwianto dalam keterangannya pada Sabtu.

Baca juga: Jaringan diler Hyundai percaya diri Stargazer mampu saingi LMPV Jepang

Terkait ruang kabin yang lebih senyap, General Manager of Product Strategy Division MMKSI Guntur Harling menjelaskan bahwa pabrikan berlogo Tiga Berlian itu menambahkan peredam suara di beberapa titik pada kap mesin.

"Kami meningkatkan kekedapan suara di mobil dengan memasang cover mesin, serta memasang beberapa pengedap suara di berbagai titik yang ada di area kap mesin," kata Guntur saat menjelaskan fitur New Xpander Cross pada pertengahan Agustus lalu.

Guntur menambahkan, MMKSI memberikan beberapa ubahan pada eksterior dan interior New Xpander Cross guna memberikan kesan mewah atau "top grade feeling" kepada penggunanya.

"Beberapa ubahan diberikan untuk menimbulkan kesan top grade feeling. 8-inchi LED meter, wireless charging dan palang kemudi dari desain Pajero Sport," jelas dia.

"Untuk eksterior ada perubahan di bagian depan, mulai dari desain headlamp baru, grille baru, front under garnish dengan aksen silver metallic supaya berkesan agresif, dipadu dengan desain bumper baru," kata Guntur, seraya menambahkan bahwa mobil itu memiliki roof rail berkelir hitam dengan velg baru 17 inci.

Keinginan Konsumen
New Mitsubishi Xpander Cross (ANTARA/Chairul Rohman)


Baca juga: Masalah semikonduktor mereda, New Xpander Cross tak perlu inden lama

Duta merek Mitsubishi Indonesia dan pereli nasional Rifat Sungkar menjelaskan bahwa New Xpander Cross menggunakan suspensi dan lingkar kemudi yang berbeda dari varian sebelumnya. Perubahan itu juga dilakukan guna menjawab masukan konsumen.

"Sebenarnya Xpander Cross sudah nyaman. Tapi Mitsubishi mendengarkan masukan konsumen, jadi shockbreaker belakang diubah menjadi mirip Pajero Sport. Jadi stabilitasnya lebih oke," kata Rifat.

Suami selebritas Sissy Prescillia itu menjelaskan, suspensi dan lingkar kemudi New Xpander Cross kini mengadopsi milik Pajero Sport untuk memberikan rasa berkendara yang baru kepada pemiliknya.

Rifat mengatakan, dengan mengadopsi suspensi dari Pajero Sport, maka New Xpander Cross akan tetap nyaman dikemudikan meski dinaiki penumpang dengan kapasitas maksimal. Selain itu, penggunaan setir baru juga memberikan rasa kendara yang berbeda, yakni bantingan yang lebih menyesuaikan dengan grip saat bermanuver.

"Streering responsnya mirip Pajero Sport, bantingan enak. Ada penyempurnaan soundprofing, ada steering feedback. Jadi karena improve di suspensi, steering menjadi enak dan sesuai dengan manuver mobil," kata Rifat.

Fitur lain yang menjadi andalan New Xpander Cross adalah Active Yaw Control (AYC). Fitur AYC dapat meningkatkan performa menikung dengan menyesuaikan gaya pengereman pada roda depan untuk mengoptimalkan kestabilan kendaraan saat bermanuver secara cepat atau di jalan yang licin.

Saat menikung di permukaan jalan yang licin, AYC akan mengerem roda depan di bagian dalam tikungan, meminimalkan understeer dan memungkinkan kendaraan mengikuti garis yang lebih dekat dengan yang diinginkan pengemudi.

Fitur yang pertama kali digunakan pada Mitsubishi Lancer Evo itu beroperasi bersama dengan fitur Anti-lock Braking System (ABS) dan Active Stability Control (ASC).

Rifat Sungkar menjelaskan secara teknis bahwa AYC merupakan fitur lanjutan dari ABS dan ASC.

"AYC akan dijalankan dengan ASC sebelum Yaw Control. ASC adalah tahap pertama ketika mobil kelihatan agak slip, putaran mesin dikurangi tapi ketika mobil sudah di jalurnya, mobil pasti akan lebih kencang, untuk itulah AYC bekerja," kata Rifat.

Ia menjelaskan terdapat empat variabel yang menentukan kinerja AYC antara lain wheel speed sensor, steering angle, putaran mesin dan rem.

"Empat hal itu bekerja bareng. Ini advanced sekali, ketika ASC mobil bekerja, pasti kecepatan mobil akan lebih pelan karena sistem memerlukan waktu untuk berpikir sesuai grip mobil saat itu," jelas Rifat.

"Namun untuk mobil yang menggunakan AYC, maka kecepatan akan disesuaikan dengan putaran mesin, sehingga dapat mempertahankan momentum sesuai kondisi jalan," jelas dia.

Mobil itu hadir dengan dua varian seperti CVT Premium Package dan Manual Transmission. Mobil ini juga dipasarkan dengan lima pilihan warna yakni Quartz White Pearl, Jet Black Mica, Blade Silver Metallic, Graphite Gray Metallic, dan warna baru Green Bronze Metallic. Model ini dibanderol harga on the road Jakarta Rp309.950.000 (Xpander Cross MT), dan Rp335.750.000 (Xpander Cross Premium Package CVT).

Baca juga: Mitsubishi rangkum 3.589 unit pemesanan di GIIAS 2022

Baca juga: Uji fitur AYC milik New Xpander Cross di jalur "tak biasa"

Baca juga: Keluarga Xpander kuasai 80 persen penjualan Mitsubishi di GIIAS 2022

Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022