Kepala Balai Besar TN Teluk Cendrawasih Supartono di Manokwari, Selasa, menyatakan sampai tahun 2021 diketahui hiu paus yang ada di taman nasional tersebut mencapai 183 ekor.
"Berkaitan dengan Hari Hiu Paus Internasional, maka kami mengimbau masyarakat untuk selamatkan hiu paus dan kita jadikan TN Teluk Cenderawsih sebagai tempat hidupnya serta mari kita kembangkan wisata hiu paus yang tetap mengedepankan keselamatan bagi populasinya," kata dia.
TN Teluk Cenderawasih telah melakukan pemantauan terhadap Hiu Paus sejak 2010 dimana pemantauan yang dilakukan menggunakan metode 'Photo-ID' dan pengamatan secara langsung.
Baca juga: Hiu paus bisa ditemukan sepanjang tahun di Papua
Baca juga: 113 ekor hiu paus ditemukan di Papua
TN Teluk Cenderawasih telah melakukan pemantauan terhadap Hiu Paus sejak 2010 dimana pemantauan yang dilakukan menggunakan metode 'Photo-ID' dan pengamatan secara langsung.
Baca juga: Hiu paus bisa ditemukan sepanjang tahun di Papua
Baca juga: 113 ekor hiu paus ditemukan di Papua
Dari 183 ekor hiu paus yang ada di TN Teluk Cendrawasih, panjangnya bervariasi dari 3-7 meter. Hiu paus paling sering dijumpai ketiga pagi sampai siang hari dari pukul 07.00-12-00 WIT.
Menurut Supartono, banyak hiu paus yang menghabiskan waktunya untuk tetap berada di Teluk Cendrawasih meskipun hewan tersebut sangat gesit karena mampu bergerak sampai ke Kepulauan Marshall dan Mikronesia di Kepulauan Samudera Pasifik.
"Karena banyak yang tetap tinggal di TN Teluk Cendrawasih, maka itu menunjukkan kalau teluk menyediakan sumber makanan yang kaya bagi hiu paus," kata dia.
Banyaknya hiu paus dan sumber makanan yang melimpah membuat Balai Besar TN Teluk Cendrawasih menilai potensi keberadaan hiu paus sangat tinggi, dan dapat menjadi potensi untuk menarik wisatawan berkunjung.*
Baca juga: KKP tandai kemunculan hiu paus di perairan Kaimana Papua Barat
Baca juga: Masyarakat temukan hiu paus mati terapung di perairan Raja Ampat
Baca juga: KKP tandai kemunculan hiu paus di perairan Kaimana Papua Barat
Baca juga: Masyarakat temukan hiu paus mati terapung di perairan Raja Ampat
Pewarta: Rachmat Julaini
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022