"Kami harap ini bisa membantu mewujudkan kebaya jadi warisan dunia tak benda dari Indonesia," kata Kurator Museum & GFJA Ismar Patrizki dalam pembukaan "Kebaja Saja", Selasa.
Pameran ini diselenggarakan oleh Kantor Berita ANTARA melalui Galeri Foto Jurnalistik ANTARA dan Redaksi Foto Kantor Berita ANTARA bekerja sama dengan KITLV-Jakarta. Foto-foto yang dipamerkan merupakan foto para pewarta Kantor Berita ANTARA, koleksi IPPHOS, arsip KITLV- Perpustakaan Universitas Leiden-Belanda,
Baca juga: Dukung kebaya goes to UNESCO, komunitas gelar Kebaya Berdansa
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dan Nationaal Archief & Nederlands Instituut Voor Militaire Historie. Foto-foto yang dipamerkan meliputi foto para ibu negara yang berkebaya, foto bangsawan Jawa di masa lampau, hingga peragaan busana kebaya masa kini.
Direktur Utama Perum LKBN ANTARA Meidyatama Suryodiningrat meyakini pameran ini merupakan satu langkah yang mendekatkan cita-cita agar kebaya disejajarkan bersama ikon lain Indonesia seperti gamelan, wayang hingga batik yang sudah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda UNESCO.
"Kami menyampaikan apresiasi atas kerja sama yang diulurkan KITLV-Jakarta dan didukung organisasi Perempuan Pelestari Budaya, Perempuan Berkebaya Indonesia, Belantara Budaya Indonesia serta Tradisikebaya.id dalam mengadakan pameran ini," kata dia.
Pameran ini juga dimeriahkan dengan peragaan busana 17 perempuan lintas profesi, mulai dari Shahnaz Haque, Lola Amaria, Sundari Soekotjo hingga Menteri Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati.
Pameran "Kebaja Saya" berlangsung di Galeri Foto Jurnalistik Antara hingga 30 September 2022.
Baca juga: KSP apresiasi antusiasme komunitas dukung Kebaya Goes to UNESCO
Baca juga: Roemah Kebaya kenalkan koleksi "Talavera" untuk ajang Paris Front Row
Baca juga: Rayakan HUT RI, pasukan kebaya Pertiwi Indonesia iringi kirab budaya
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2022