Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya Agus Hebi Djuniantoro di Surabaya, Sabtu, pemerintah kota menerapkan beberapa metode penanganan sampah di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah Benowo yang berdekatan dengan Gelora Bung Tomo (GBT) supaya stadion tidak lagi berbau sampah.
"Jadi, komitmennya tidak bau untuk GBT. Untuk di TPA bukan diusahakan lagi, tapi harus hilang baunya terutama pada saat pertandingan AFC U-20," kata Hebi.
Ia menjelaskan bahwa penghilangan bau sampah antara lain dilakukan dengan penyemprotan mikroorganisme EM6 pada sampah di TPA.
"Kemudian ada penutupan membran dan sekarang sudah 100 persen. Itu yang sudah kami lakukan," kata Hebi mengenai proses penutupan area TPA Benowo menggunakan geomembrane untuk mengurangi bau sampah.
Selain itu, ia mengatakan, pemerintah kota mulai membangun zona penyangga TPA Benowo.
"Ini masih kami kerjakan. Kalau buffer zone (zona penyangga) itu harus sampai 500 meter (radiusnya), ini baru satu shaft. Kalau buffer zone memang terkait tanaman, mungkin akan tampak setelah dua tahun setelah ditanam," kata dia.
Dengan upaya-upaya tersebut, Hebi mengatakan, harapannya kawasan Stadion Gelora Bung Tomo sudah tidak berbau sampah menjelang perebutan Piala AFC U-20.
"Sudah ada jaminan itu, dan juga pengelola dari TPA benowo bersurat ke kami bahwa mereka menjamin selama pelaksanaan AFC U-20 berlangsung juga tidak bau," katanya.
Stadion Gelora Bung Tomo akan menjadi tempat pertandingan Grup F yang meliputi tim nasional Indonesia, Hong Kong, Vietnam, dan Timor Leste dalam Kualifikasi Piala AFC U-20 Tahun 2023.
Baca juga:
Pelapisan membran di TPA Benowo Surabaya capai 85 persen
Pemerintah Kota Surabaya pasang penjebak sampah di lima sungai
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2022