"MATRADE merasa senang karena program INSP MIHAS disambut dengan baik oleh pembeli internasional dan eksportir Malaysia," kata CEO Perusahaan Pengembangan Perdagangan Eksternal Malaysia (MATRADE) Datuk Mohd Mustafa Abdul Aziz, penyelenggara INSP MIHAS, di Kuala Lumpur, Selasa.
INSP, yang digelar secara tatap muka sehari sebelum MIHAS 2022 berlangsung, mempertemukan bisnis bagi sedikitnya 200 pembeli internasional dan lebih dari 300 penjual, yang merupakan pengekspor Malaysia.
Sementara, versi virtual program tersebut melibatkan hampir 200 pembeli internasional dan lebih dari 200 pengekspor Malaysia.
Pertemuan bisnis tersebut diperkirakan akan menghasilkan penjualan hingga mencapai 43,1 juta ringgit Malaysia (atau sekitar Rp142,6 miliar).
Mustafa mengatakan bahwa MATRADE masih menerima banyak permintaan dari pembeli internasional untuk pertemuan bisnis, meski batas waktu pendaftaran telah ditutup pada 31 Agustus dan program telah berjalan selama empat bulan.
Mustafa menilai perkembangan itu sebagai sebuah tanda positif kinerja perdagangan Malaysia, sekaligus peluang tak terbatas dalam ekonomi halal.
Selain dengan pertemuan bisnis yang digelar secara daring, INSP MIHAS secara total telah menjembatani pertemuan bisnis antara hampir 600 pengekspor Malaysia dengan lebih dari 400 pembeli dari 50 negara.
Kelima puluh negara itu tersebar di berbagai kawasan, termasuk Timur Tengah, Eropa, Asia Tengah, Asia Selatan, ASEAN, Oseania, dan Afrika.
Baca juga: Malaysia akan gelar pameran produk halal 2022
Baca juga: RI-Malaysia-Thailand cetak ribuan UKM Halal berorientasi ekspor
Wapres ingin Indonesia jadi pusat produsen halal dunia pada 2024
Pewarta: Katriana
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2022