• Beranda
  • Berita
  • Asosiasi: e-commerce gencar beri pelatihan literasi digital ke UMKM

Asosiasi: e-commerce gencar beri pelatihan literasi digital ke UMKM

7 September 2022 07:48 WIB
Asosiasi: e-commerce gencar beri pelatihan literasi digital ke UMKM
Ilustrasi orang tua mendampingi anaknya saat mengakses internet agar anak terhindar dari kejahatan siber. (ANTARA/HO/Pexels)
Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Bima Laga mengatakan platform e-commerce terus menggencarkan pelatihan literasi digital terhadap pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Pelatihan tersebut dilakukan dalam upaya menghadirkan para penjual yang memiliki kecakapan dan kualitas dalam berbisnis di dunia digital.

"Mereka punya kebutuhan untuk memperbanyak penjual atau pedagang, mereka juga punya kebutuhan bahwa penjual atau pedagang itu memiliki kualitas yang bagus dari sisi literasi, dari sisi show digital, pengetahuan, dan tentu secara berbisnisnya," ucap Bima saat dihubungi ANTARA, Rabu.

Baca juga: Penguatan literasi penting hadapi tantangan berat di dunia digital

Upaya meliterasi para pelaku UMKM tersebut semakin gencar dilakukan selama pandemi COVID-19.

Bima mengatakan idEA bersama para anggota e-commerce digandeng oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi untuk menggalakkan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI).

Dalam kolaborasi tersebut, kata dia, pelatihan terhadap pelaku UMK semakin digencarkan untuk mengejar target pemerintah mencapai 30 juta pelaku UMKM go digital pada 2024.

"Di sini, program pelatihan itu jadi semakin kencang, karena untuk mengejar target. di Gernas BBI itu ada target penjual (go digital) sebanyak-banyaknya. Di tahun 2024 itu 30 juta. Posisi sekarang sudah di 19 juta (pelaku UMKM go digital)," ucap dia.

Program pelatihan terhadap UMKM dilakukan di berbagai provinsi. Secara umum, pelatihan yang diberikan antara lain keterampilan memotret produk menggunakan handphone, membuat konten promosi, kemampuan memasarkan produk, pengelolaan keuangan, pengembangan produk, pengemasan, hingga pengetahuan tentang menghindari kejahatan transaksi di dunia digital.

Setelah pelatihan, kata Bima, para pelaku UMKM akan memperoleh pendampingan dan mentoring sebagai bentuk pengawasan dan evaluasi.

"Jadi dari pelatihan, lalu pendampingan sampai akhirnya mentoring. Dari pelatihan kita kasih materi, lalu pendampingan itu prakteknya, lalu di mentoring itu kita memantau hasilnya," ujar dia.

Dalam kesempatan itu, Bima berpesan kepada para pelaku UMKM untuk berani go digital, karena di era normal baru peluang bisnis di ranah digital akan semakin berkembang.

"Selalu open minded, jangan skeptis terhadap suatu hal baru karena hal baru itu jadi masa depan. Kami sarankan ikut (go digital), karena kami punya pelatihan banyak dan itu gratis. Info pelatihan bisa pantau di Instagram @ideassociation dan @banggabuatanindo. Tidak ada satu pun pelatihan di dua akun tersebut yang berbayar untuk UMKM," pungkas Bima.

Baca juga: Mafindo: Masyarakat miliki kewajiban pastikan keamanan berinternet

Baca juga: Perpusnas sebut pengguna layanan daring terus meningkat

Baca juga: Menyiapkan generasi masa depan dengan literasi digital

Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022