"Kalian di sini, mengurus para korban banjir," ucap Risma saat meninjau kondisi dapur umum di lokasi pengungsian, di Desa Pakuli, Rabu.
Baca juga: Mensos salurkan bantuan logistik-lumbung sosial untuk warga Sigi
Risma saat meninjau dapur umum di lokasi pengungsian, mendapati ibu - ibu yang merupakan korban bencana, sedang bersiap - siap memasak.
Ia kesal melihat kondisi itu, sebab korban yang mengurusi sendiri dirinya. Ia langsung mengumpukan semua pendamping PKH, Tagana dan TKSK yang ada di lokasi.
"Saya ingin katakan, apalagi Tagana, kalau kejadian bencana seperti ini, kalian bantu di sini (di lokasi pengungsian) Bukan buat konten," kata Risma dengan nada kesal.
Baca juga: Mensos bantu Rp878 juta untuk membangun lumbung siaga bencana di Sigi
Risma kemudian bertanya kepada mereka yang ingin kumpulkan bahwa "siapa tadi yang ikut aku". Risma ketika tiba di lokasi, sempat menaiki kendaraan roda dua pergi meninjau sungai.
Dalam meninjau sungai itu, ternyata ia sambil memperhatikan para anggota Tagana, Pendamping PKH dan TKSK yang mengikutinya dan memvideo dirinya.
"Kalian harusnya di sini (di lokasi pengungsian) bersama korban. Kalian malah jalan - jalan, sementara yang masak para ibu - ibu (korban banjir)," kata Risma.
Baca juga: Mensos Risma kunjungi korban terdampak banjir di Sigi
"Jangan gitulah, masa yang masak ibu - ibu. Mana Tagana," kata Risma.
Kalian juga para pendamping PKH, kalau ada bencana begini, kalian turunlah. Paham," tanya Risma.
Baca juga: Menteri Sosial kunjungi warga terdampak banjir Sigi di pengungsian
Ia mengemukakan, pendamping PKH, Tagana, dan TKSK, dalam situasi bencana jangan hanya memakai rompi dan jalan - jalan, melainkan harus turun membantu warga terdampak bencana.
"Copot itu rompi kalau memang nggak mau," ujar Risma menambahkan.
Baca juga: BPBD Sigi: 662 warga mengungsi akibat air Sungai Miu meluap
"Kalau nggak mau, nggak usah. Tolong punya hati," imbuh Risma.
Pewarta: Muhammad Hajiji
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2022